Ujian Sekolah di Masa Pandemi

Bagi siswa kelas 9 SMP bulan ini sudah masuk  kegiatan akhir pelajaran 2020/2021. Sebelum pandemi bulan Maret dan April adalah  saat bimbel sekolah dan try out begitu gencar dilaksanakan. Try out bisa dilaksanakan oleh sekolah maupun serempak  satu kota  di bawah koordinasi Dinas Pendidikan.

Bagaimana kegiatan akhir tahun pelajaran di era pandemi ini?  Meski tidak ada bimbel maupun try out karena kondisi yang kurang memungkinkan,  ujian sekolah tetap dilaksanakan.

Sesuai  SE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 terkait pelaksanaan Ujian Nasional, Ujian Kesetaraan, serta Ujian Sekolah dalam masa darurat Covid-19 poin ke empat bahwa ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan dilaksanakan dalam bentuk:

1. Portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang diperoleh sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan, dan sebagainya).

2. Penugasan.

3. Tes secara luring atau daring; dan/atau

4. Bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

Berkaitan dengan hal tersebut tersebut maka mulai hari ini dilaksanakan Ujian Sekolah yang dilaksanakan serempak di seluruh SMP di kota Malang.

Pelaksanaan Ujian di era pandemi  tentunya banyak berbeda dengan era normal. Tahapan  ujian di sekolah tahun ini adalah:

1. Persiapan ujian

Persiapan sudah dilakukan sekitar tiga minggu sebelum ujian.  Mulai dari menetapkan susunan panitia,  menetapkan pembuat dan penelaah soal dan pengawas ujian juga menyusun tata tertib peserta dan pengawas ujian.  Di masa persiapan ini juga ditentukan siapa saja siswa yang harus mengikuti ujian di sekolah karena ketiadaan gadget atau kesulitan jaringan.  Dalam hal ini peran wali kelas sangat diperlukan. Karena wali kelas paling hafal siapa saja siswanya yang bermasalah dalam pembelajaran setiap hari.

2. Pelaksanaan Ujian

Ujian dilaksanakan selama enam hari  mulai dari pukul 07.30 hingga pukul 11.00. Dalam satu hari ada dua mapel yang diujikan dengan jeda 30 menit untuk istirahat.  Meskipun daring ,selama ujian siswa harus mengenakan seragam lengkap.

vicon dengan wali kelas, dokpri

Sebelum ujian dilaksanakan dilakukan vicon kurang lebih 10 menit dengan wali kelas.  Dalam vicon tersebut wali kelas mengecek kehadiran siswa,  mengajak berdoa bersama, dan membacakan tata tertib ujian.   Melalui vicon ini juga guru bisa mengecek penampilan siswa. Terutama masalah seragam dan rambut.  Jauh hari sudah diingatkan pada siswa terutama yang laki-laki bahwa saat ujian rambut harus pendek dan rapi sesuai ketentuan. Semua itu dilakukan sebagai wujud bahwa  pendidikan karakter tetap harus dilakukan  meski pembelajaran dilakukan secara daring .

Di akhir vicon wali kelas memberikan  token untuk mengerjakan soal . Setelah mendapatkan token  siswa bisa keluar dari vicon dan langsung mengerjakan soal selama 90 menit.

Bagi siswa yang bermasalah dengan gadget bisa mengerjakan ujian di Lab Komputer  sekolah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan

Beberapa siswa mengikuti ujian di sekolah, dokpri

Tidak bisa dipungkiri ujian daring bisa memberikan keleluasaan pada siswa untuk berbuat ' tidak jujur'. Entah membuka aplikasi tertentu, browsing, atau melihat catatan. Karena itu selalu ditekankan pada siswa untuk mengutamakan kejujuran sebab sebagus apapun nilai jika tidak jujur tidak ada keberkahan di dalamnya.

Di akhir ujian  wali kelas mengisi daftar hadir dan berita acara untuk dilaporkan pada kurikulum. Melalui daftar hadir dan berita acara ini kurikulum bisa menyiapkan ujian susulan bagi siswa yang berhalangan hadir.

Demikian sedikit cerita tentang ujian sekolah di masa pandemi. Mudah mudahan di tahun mendatang kita bisa melaksanakan ujian dalam suasana normal. Sebab bagaimanapun juga pembelajaran langsung dengan siswa adalah sesuatu yang tak tergantikan.