Entah kenapa aku jadi takut sama Kakak.
Dan sepertinya Kakak juga menyadari kalau aku berubah sikap sama dia.
Kakak juga sempat tanya, apa aku pernah ngobrol sesuatu dengan Mevi sebelum dia meninggal. Aku jawab aja aku nggak akrab dengan Mevi. Â
Tapi kayaknya Kakak tahu aku bohong.
Kelihatan dari ekspresinya.
Aku bingung jadinya. Pingin cerita ke seseorang tapi aku takut.
Â
Â
"Fen, kamu masih belum selesai juga baca diary itu ? Ayo siap-siap berangkat."
"Sebentar, San. Aku harus baca ini sampai selesai. Soalnya Mamanya Hana khusus kasih ke aku langsung tadi pagi waktu aku sempatkan mampir kerumahnya sebelum ke sekolah. Beliau pesan supaya aku segera membaca isinya." Â
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!