Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Dear Diary"

21 Desember 2017   22:04 Diperbarui: 21 Desember 2017   22:26 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

21 Agustus 2017

Dear Diary,

Aku lagi seneeeeng banget.

Tadi waktu jam istirahat, Si Kakak datang ke kelas cari aku lho. Nggak kebayang deh, kakak kelas paling keren, peraih nilai rata-rata tertinggi se-propinsi, juara basket dan karate, paling banyak diidolakan cewek-cewek di sekolah, tiba-tiba datang khusus buat ketemu seorang Hana. OMG !

Dan ternyata kata Kakak, aku disuruh menggantikan Mevi, sebagai MC di acara Pensi sekolah akhir semester nanti. Wow banget kan ?

Sebenarnya sih aku agak heran kenapa Mevi batal mengisi posisi MC. Dan kenapa Kakak pilih aku diantara  anggota OSIS yang lain. Tapi biarin deh. Aku senang menerima tugas ini.

Dan yang paling penting, mulai saat ini, aku bakal sering ketemu Kakak !

Yeay !

 

23 Agustus 2017

Dear Diary,

Tadi waktu rapat panitia Pensi, aku duduk di samping Kakak lho. Asik kaann.

Kakak tuh benar-benar berwibawa ya. Setiap dia bicara, semua orang otomatis diam memperhatikan dia. Semua kelihatan segan sama Kakak.

Tapi tadi Mevi nggak hadir di dalam rapat. Dan waktu aku tanya ke Kakak, kemana Mevi dan kenapa posisi MC-nya diganti, dia kelihatan nggak suka dengan pertanyaanku.  Dia cuma menjawab : "Mevi sudah keluar."  Begitu aja.

Lalu waktu rapat sudah selesai dan kami keluar dari ruang OSIS, aku lihat Mevi berdiri di seberang lapangan.  Dia sembunyi di balik pilar dekat gerbang utama sambil mengintip ke arah pintu ruang OSIS. Terus aku langsung buru-buru menghampiri Mevi. Aku mau tanya, ada masalah apa sebenarnya, kok dia sampai keluar dari kepanitiaan.

Tapi saat aku sampai di gerbang, Mevi sudah nggak ada.

Dan tiba-tiba saja Kakak sudah berdiri di belakangku. Katanya dia lapar, mau  mengajak aku pergi ke kantin.

Aku ditraktir Kakak lho !

 

 

25 Agustus 2017

Dear Diary,

Tadi Kakak traktir aku lagi di kantin.  Makan burger dan minum jus.

Wuaaa ... aku seneeenngg bangettt !!  Rasanya pingin lompat dari jendela kamar ke halaman nih saking gembiranya !

 

 

30 Agustus 2017   

Dear Diary,

Kira-kira ... Kakak suka sama aku nggak sih ?

Sebenarnya aku merasa nggak mungkin banget Kakak bisa suka sama aku.  Dia kan cakep, pintar, banyak cewek yang suka. Sementara aku, cakep nggak, pinter juga nggak terlalu. Pokoknya jauh lah kalo dibandingkan dengan fans-fans Kakak yang lain.

Tapi kalau Kakak nggak suka sama aku, kok dia belakangan ini sering dekatin aku gitu yah ... ? Ngajak jalan bareng setiap jam pulang sekolah, traktir aku di kantin, ngobrol panjang lebar setiap ketemu di koridor. Padahal dengan teman cewek sesama panitia yang lain Kakak nggak bersikap begitu.

Itu artinya apa yah ?

Aku takut kecewa nih kalau sudah terlanjur berharap ...

 

 

4 September 2017

Dear Diary,

Tadi pulang sekolah aku ketemu Mevi di terminal bus. Wajahnya kelihatan pucat dan sikapnya seperti orang ketakutan.  

Katanya dia sudah seminggu lebih nggak masuk sekolah. Dan dia sengaja menunggu aku di terminal supaya nggak ketemu Kakak.

Lalu katanya lagi, aku nggak boleh terlalu dekat dengan Kakak, dan aku harus mengundurkan diri dari kepanitiaan sebelum terlambat.

Waktu aku tanya 'memangnya kenapa', Mevi bilang dia nggak bisa jawab karena dia takut mati. Setelah itu dia langsung lari pergi.

Kok seram ya kata-kata Mevi ?   Bawa-bawa urusan mati segala.

Sikapnya juga aneh sekali.

Mungkin sebaiknya besok aku tanya nomor HP Mevi ke teman sekelasnya.

 Aku penasaran kenapa Mevi bicara seperti itu tadi.

 

 

5 September 2017

Dear Diary,

Tadi siang kami dapat kabar kalau Mevi meninggal dunia.

Aku kaget banget. Nggak nyangka.

 Padahal kemarin baru saja ketemu dia di terminal.

Kami semua satu angkatan langsung pergi melayat kerumah Mevi. Kata ibunya, dia ditemukan di tempat tidur tadi pagi dalam kondisi sudah nggak bernapas. Menurut keterangan dokter, kemungkinan besar Mevi terkena serangan jantung.

Aku dan teman-teman bingung dan kayaknya nggak percaya deh, kalau Mevi divonis sakit jantung.  Kelihatannya dia anak yang sehat. Yah kecuali waktu ketemu aku kemarin.

Dia memang kelihatan pucat seperti orang sakit.

Dan tadi aku nggak lihat Kakak datang ke rumah Mevi lho. Padahal teman-teman anggota OSIS dan panita Pensi yang lain datang semua.

Aku jadi ngeri ingat kata-kata Mevi kemarin.

Dia bilang dia takut mati.

Apa ada orang yang mengancam dia ya ?

Masa sih  yang dia maksud adalah ... Kakak ?

Nggak mungkin.

 Kakak kan orang baik.  

Tapi kenapa ya, Mevi suruh aku menjauhi Kakak ?

 

 

7 September 2017

Dear Diary,

Tadi sore aku ditelpon ibunya Mevi dan disuruh datang kerumahnya.

Sampai disana, aku dikasih kertas yang katanya baru saja beliau temukan hari ini di meja  belajarnya Mevi. Kertasnya kecil, dilipat dua dan pinggirnya diberi lem. Di bagian depan tertulis nama dan kelas aku.  Setelah aku buka, didalamnya cuma ada satu kalimat begini :

"Han, kalau kamu baca ini berarti aku sudah nggak ada. Segera pergi jauh-jauh dari dia. Dia setan !"

Aku nggak ngerti.

Aku jadi takut.

 

 

8 September 2017

Dear Diary,

Tadi pulang sekolah aku diajak Kakak menyusun ulang jadwal acara di kantin belakang. Hanya kami berdua.

 Entah kenapa aku jadi takut sama Kakak.

Dan sepertinya Kakak juga menyadari kalau aku berubah sikap sama dia.

Kakak juga sempat tanya, apa aku pernah ngobrol sesuatu dengan Mevi sebelum dia meninggal. Aku jawab aja aku nggak akrab dengan Mevi.  

Tapi kayaknya Kakak tahu aku bohong.

Kelihatan dari ekspresinya.

Aku bingung jadinya. Pingin cerita ke seseorang tapi aku takut.

 

 

"Fen, kamu masih belum selesai juga baca diary itu ? Ayo siap-siap berangkat."

"Sebentar, San. Aku harus baca ini sampai selesai. Soalnya Mamanya Hana khusus kasih ke aku langsung tadi pagi waktu aku sempatkan mampir kerumahnya sebelum ke sekolah. Beliau pesan supaya aku segera membaca isinya."  

 

 

11 September 2017

Dear Diary,

Waktu pulang sekolah tadi, aku lihat Kakak berjalan terburu-buru keluar dari gerbang sekolah. Sikapnya agak mencurigakan . Sedikit gugup.

 Aku ikuti aja dia diam-diam.

Ternyata Kakak pergi ke kebun kosong yang letaknya nggak jauh di belakang sekolah.

 Sampai disana, dia langsung menuju ke pohon besar yang sejak dulu digosipkan sebagai pohon angker oleh semua orang.

Dan disitu Kakak melakukan hal yang aneh.

Awalnya dia menggali tanah di bawah pohon menggunakan tangan. Lalu dia mengambil sesuatu dari dalam lubang galian itu.  

Tapi karena tempat sembunyiku lumayan jauh, aku jadi nggak bisa memastikan benda apa itu.

Kelihatannya sih seperti kain putih yang dilipat-lipat sampai kecil.

Setelah itu Kakak mengambil pisau cutter dari dalam kantong bajunya.

Lalu...

Dia mengiris telapak tangan kanannya !

 Aku kaget setengah mati sampai hampir teriak.

Lalu Kakak seperti mengucapkan sesuatu di atas telapak tangannya yang mengucurkan darah, kemudian menulis sesuatu di atas kain putih itu dengan menggunakan darah yang mengalir di jarinya.

Aku nggak tahu apa yang sebenarnya Kakak lakukan. Tapi itu benar-benar seram.

Karena nggak tahan melihatnya, akhirnya aku buru-buru pergi dari situ.

Sialnya, karena terlalu terburu-buru, aku jadi kurang hati-hati.

Aku menginjak sebatang ranting kering.

Rantingnya patah.

Bunyinya lumayan keras.

Tapi aku langsung lari tanpa menengok lagi.

Mudah-mudahan aja Kakak nggak mendengar atau sempat melihat aku.

Sampai dirumah, aku langsung cari informasi di internet.

Dan ternyata, sepertinya apa yang dilakukan oleh Kakak itu adalah semacam ritual pesugihan.  Konspirasi dengan setan untuk mencapai apa yang diinginkan atau dicita-citakan.  

Dari yang aku baca, ritualnya memang harus dilakukan dengan menggunakan darah sendiri. Dan dilakukan secara berkala.

Tapi ...

Apa iya semua hal yang Kakak dapatkan di sekolah selama ini  adalah hasil dari pesugihan ?

Nilai-nilai yang bagus, prestasi di berbagai bidang, wibawa yang menjadikan semua teman suka sekaligus segan padanya, apa itu semua dia dapatkan dari menyembah setan ?

Apa Mevi sempat mengetahui perbuatan Kakak, lalu Kakak memecatnya dari kepanitiaan dan sekaligus mengancamnya untuk nggak menceritakan kepada siapapun, sampai-sampai Mevi nggak berani masuk sekolah lagi ?

Dan apa sikap Kakak yang mendadak berubah menjadi baik dan manis padaku sejak setelah rapat pertama waktu itu, hanya karena dia ingin tahu apakah aku sempat bicara sesuatu dengan Mevi saat aku memergoki Mevi mengintip kami dari gerbang sekolah ?

Lalu ... penyebab Mevi meninggal ...  apakah ... karena ... perbuatan Kakak ?

Dan jangan-jangan ... karena aku sekarang sudah tahu rahasia Kakak, aku juga akan di ...

Iiih !!  Aku takut ! !

Tapi masa Kakak tega berbuat begitu sih ?

Kakak  yang aku kagumi sejak pertama aku menginjakkan kaki di sekolah ini ?

Kakak yang selalu dijadikan contoh panutan oleh guru-guru ?

Kakak yang keren, cakep,dan  cool abis itu ?

Kak Rinov-ku yang itu ...?

 

 

"Fen ! Sudah selesai belum bacanya ?  Kamu dicari tuh ! Jangan lama-lama ya ngobrolnya. Mobil sekolah yang mau kita pakai untuk pergi ke rumah Hana sudah siap di depan."

"Siapa yang cari aku ?"

"Itu lho, yang anak OSIS itu."

"Anak OSIS yang mana ?  Perasaan aku nggak punya kenalan anggota OSIS deh ?"

"Tapi dia bilang mau ketemu kamu kok. Itu lhoo, Kak siapa sih namanya .... mm ... sebentar .... ooh ya.  Kak Rinov."

Aku terkesiap.

Dan menoleh ke pintu kelas.

 

Rinov Frandera, Si Kakak yang ternyata selama ini diam-diam disukai oleh Hana, sahabatku sejak kecil yang tadi malam meninggal mendadak karena serangan jantung, menatap tajam ke arahku.

 

END.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun