Mohon tunggu...
yuesaputri
yuesaputri Mohon Tunggu... Guru - mengeluh dengan menulis

mengenal dengan membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lakukan Ini untuk Mengantisipasi Cantengan

26 November 2019   14:06 Diperbarui: 14 April 2021   15:29 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kuku cantengan (dokpri)

Lakukan Ini untuk Mengantisipasi Cantengan!

Membersihkan dan memotong kuku adalah rutinitas yang harus dilakukan ketika panjang kuku yang tumbuh sudah mulai mengganggu aktivitas. Biasanya pada kuku jari tangan, pertumbuhan kuku lebih cepat dibandingkan dengan kuku jari kaki. Kuku jari kaki cenderung lebih lama pertumbuhannya. 

Pada saat pemotongan kuku jari tangan, jarang ditemui masalah berarti. Karena kotoran yang ada pada kuku tangan cenderung lebih mudah dibersihkan dan dipotong. Namun pada kuku jari kaki, kotoran sering kali masuk di pokokan sudut kanan dan kiri atas kuku. Mau tak mau biasanya orang akan mencongkelnya dengan pembersih kuku lancip yang ada pada alat pemotong kuku. 

Tentunya, hal ini bukan sebuah masalah jika pemilik kuku menjaga kebersihan kuku dan bentuk/pola kuku itu sendiri. Sayangnya yang sering terjadi adalah  pemilik kuku akan memotong bagian pojok kuku supaya kuku lebih bersih dan indah. Termasuk saya pada waktu itu yang masih berusia lima belas tahun (pada saat SMP).

Dulu saking ingin bersihnya kuku saya, saya memotong kuku jempol kaki sampai ke pojokan kuku. Ternyata ini sangat fatal akibatnya. Kuku saya yang seharusnya tumbuh ke depan, malah tumbuh ke samping. Dan bisa dibayangkan apa yang terjadi bukan? Kuku itu menusuk jaringan sel juga daging jempol saya bagian samping. 

Awalnya saya tidak mengetahui penyebabnya adalah hal itu. Setiap jempol saya ditekan atau terinjak oleh teman, rasanya luar biasa sakit dan mengeluarkan darah juga nanah. Inilah yang disebut dengan cantengan. Bahkan sampai bernanah dan berdarah hingga saya sering menangis menahan rasa sakitnya.

Pada suatu ketika, saya memutuskan untuk mengenakan perban pada jempol kaki saya. Oleh karenanya, terpaksa saya harus memakai sandal ke sekolah. Guru fisika saya pada waktu itu, Ibu Yenita melihat hal ini menanyai apa yang terjadi. 

Setelah itu, beliau memberi saya beberapa nasihat dan agar tetap mengenakan sepatu sport yang bermodel longgar ketika sekolah. Ternyata dulu beliau juga mengalami hal serupa dan terpaksa jalan keluarnya adalah cabut kuku 100%. Yang saya bayangkan waktu itu adalah, bagaimana lengketnya jari saya tanpa kuku di atasnya. 

Bukan kali pertama saya mengalami cantengan, tapi sering kali. Namun ini yang paling parah pada waktu itu. Singkat cerita saya bilang pada ayah saya, bahwa saya ingin mencabut kuku saya. Dan setelah dicabut di klinik terdekat, saya baru memahami asal muasal jari kuku kaki saya bisa begini. 

Diantara beberapa tips yang bisa saya bagikan pada teman-teman supaya terhindar dari cantengan berdasarkan pengalaman saya adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun