Akhir-akhir ini berbagai daerah di seluruh Indonesia sudah mulai bergerak melakukan aksi pencegahan penularan Virus Covid - 19 yang kian hari semakin meresahkan masyarakat.
Begitu pula aksi yang dilakukan oleh DPD KNPI Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu dalam menyikapi wabah ini, dipimpin langsung Ketua DPD KNPI Rejang Lebong Khirdes Lapendo Pasju, S.STP., M.Si, KNPI Rejang Lebong melakukan uji coba Desinfektan Chamber di Makodim 0409/Rejang Lebong (21/3/20).
Mengingat semangat yang begitu tinggi dalam mencegah penularan Virus Covid - 19 dari pemuda - pemuda yang ada di daerah ini, penulis sengaja menyambangi langsung Ketua DPD KNPI Rejang Lebong yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kabupaten Rejang Lebong dikantornya untuk melakukan wawancara eksklusif sebagai berikut :
Apa yang menjadi latar belakang DPD KNPI RL (Rejang Lebong) melakukan aksi ini?
Aksi ini merupakan inisiasi dari teman-teman DPD KNPI RL dalam menyikapi wabah virus corona yang akhir - akhir ini tengah melanda negeri kita tercinta. Selain itu hal ini juga terinspirasi oleh beberapa aksi yang sudah dilakukan di berbagai daerah seperti Surabaya, Malang dan beberapa daerah lainnya dengan membuat Desinfekan Chamber sebagai salah satu cara menekan laju penularan Virus Corona (Covid - 19).
Berangkat dari hal tersebut kita sebagai pemuda ikut tergerak untuk menjaga daerah tempat tinggal kita agar terhindar dari wabah virus yang berbahaya ini, dan Alhamdulillah pagi tadi kita sudah berhasil melakukan uji coba Desinfektan Chamber di Makodim 0409/RL bersama pak Dandim dan masyarakat sekaligus mensosialisasikan cara pembuatan desinfektan secara mandiri dengan beberapa bahan yang mudah dijangkau oleh masyarakat.Â
Untuk Biaya Pembuatan Desinfektan Chamber ini berasal dari mana?
Untuk masalah biaya berasal dari urunan masing-masing anggota, kebetulan ketika kemarin ada teman kita yang mencetuskan ide ini alhamdulillah anggota yang lain turut antusias untuk segera merealisakikannya.
Berapa biaya pembuatan satu desinfektan chamber?
Kurang kebih 1,2 juta rupiah karena kita menggunakan bahan-bahan dan peralatan yang ekonomis dan sederhana sesuai dengan kemampuan kita, namun pada tahap pelaksanaannya kita coba untuk memberikan hasil yang maksimal.
