Januari 1944.
DENGAN MIRAT
Matamu ungu membatu
Masih berdekapankah kami atau
mengikut juga bayangan itu
Â
MIRAT MUDA, CHAIRIL MUDA
       di pegunungan 1943
Dialah, Mirat, ketika mereka rebah,
menatap lama ke dalam pandangnya
coba memisah mata yang menantang
yang satu tajam dan jujur yang sebelah.
dan bertanya: Adakah, adakah
kau selalu mesra dan aku bagimu indah?
(Penggalan puisi Chairil Anwar)
Bersambung
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!