Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Serba Salah Jadi Milenial, Semua Ingin Menyerangnya

1 November 2020   10:27 Diperbarui: 3 November 2020   09:14 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | source : unsplash.com

Milenial selalu jadi sorotan

Generasi yang ditujukan untuk mereka yang lahir dari tahun 1980 hingga 1999 dan memiliki nama Indonesia berjuluk Generasi Langgas ini, selalu saja mudah jadi bahan perbincangan dan dijadikan kambing hitam.

Bukan Untuk Menanggapi.

Sebelum anda membaca tulisan ini lebih jauh, tulisan ini tidak ditujukan untuk menanggapi pernyataan Ibu Megawati Soekarnoputri yang menyindir jika milenial sekarang terlalu dimanjakan dan hanya bisa melakukan aksi anarkis semata.

Alasan yang membuat saya tak mau membahasnya antara lain adalah  karena definisi milenial versi beliau dengan milenial yang saya sebutkan diatas saja sudah berbeda. Jika melihat definisi yang saya sebut diatas, mereka yang masuk kategori milenial mestinya bukan yang kemarin terlibat demonstrasi.

Demonstrasi mahasiswa | source : kompas.com
Demonstrasi mahasiswa | source : kompas.com

Demonstrasi yang terjadi kemarin dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa, di mana umur mereka seharusnya masih sangat muda dan tidak masuk dalam golongan milenial. Prediksi saya, kebanyakan dari mereka lahir di tahun 2000 ke bawah.

Pendapat saya bisa benar bisa salah, bisa saja mereka ini memang benar milenial yang sekarang berusia 21-40 tahun. Bukankah ada banyak mahasiswa dan pelajar yang lebih tua daripada usia seharusnya?

Namun sebenarnya sebab utama saya tidak mau membahas mengenai sindiran untuk milenial ini, adalah karena pernyataan dari Ibu Megawati yang menyatakan jika beliau ingin diserang.

Pernyataan "tantangan"  tersebut, justru membuat saya tak tidak ingin membahas masalah tersebut dan menyerang beliau, sekalian saja saya berada di posisi yang sama dengan Ibu Megawati dan menyerang generasi saya sendiri, yaitu generasi milenial.

Megawati Soekarnoputri | Source : detik.com (Dok. Youtube PDIP) 
Megawati Soekarnoputri | Source : detik.com (Dok. Youtube PDIP) 

Serangan untuk Generasi Milenial.

Generasi milenial  yang sekarang sudah mulai memasuki usia dewasa dan bekerja, mereka dituntut untuk banyak melakukan hal hebat untuk negeri ini.

Milenial adalah mereka yang hidup berdampingan dengan perkembangan teknologi, mereka tumbuh bersama perkembangan teknologi yang cepat, oleh karena itu, mereka tidak asing dengan adanya perubahan dan malah memiliki sifat yang terbuka dan menerima adanya perubahan.

Keadaan seperti ini, menjadikan banyak milenial berhasil melakukan hal luar biasa seperti membuat perusahaan start up yang kemudian menjadi sukses, lantas mereka kemudian diangkat menjadi staf khusus presiden.

Staff Khusus Milenial | Source : kesatu.co
Staff Khusus Milenial | Source : kesatu.co

Membicarakan staf khusus presiden yang merupakan milenial atau yang saya sebut "The Milenials" masih saja menarik untuk dibahas, saya sudah beberapa kali mengulas mengenai mereka, tapi masih ada banyak hal menarik mengenai "The Milenials". Terlebih saat ingin menyerang generasi milenial, maka mereka adalah sasaran paling empuk untuk serangan tersebut.

Apakah the Milenials adalah contoh yang baik untuk generasi milenial ?

Pada hakekatnya mereka ini juga manusia biasa, meskipun sudah berhasil membuat start up dan memiliki karier cemerlang di usia muda, bukan berarti mereka ini tidak memiliki kesalahan. Mereka juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.

Ada kalanya mereka dipenuhi keinginan duniawi, seperti menginginkan sesuatu yang lebih besar dari apa yang seharusnya mereka dapatkan, atau  hal sepele seperti rebahan seharian dan hanya bermain gadget.

 Saya tidak hanya  mengatakan kejelekan staff khusus milenial saja, saya mengatakan kejelekan generasi milenial, yang memang saya juga lakukan. Meskipun tidak dipanggil oleh presiden, saya juga merupakan bagan dari generasi milenial.

Penutup.

Terlalu membebani banyak hal kepada milenial bukanlah hal bijak, memang benar mereka penentu masa depan negeri kita tercinta, tapi generasi sebelumnya juga memiliki peran untuk memberikan warisan yang baik, supaya milenial bisa lebih mudah.

Tapi karena banyak mata hanya menuju kepada milenial dengan memberikan serangan, terus saja serang kami para generasi milenial, toh semakin generasi milenial diserang dan terluka, mereka akan jadi makin kuat.

Brebes, 1 Nopember 2020

Salam Hangat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun