Temukan apa yang menjadi keresahan, kemudian gali lebih dalam keresahan itu.
Apa yang disampaikan  penulis Idola saya Raditya Dika, masih saya ingat benar, sampai saat ini. Seperti yang saya sampaikan di tulisan yang berjudul "Semua Ingin Jadi Youtuber, Siapa Mau Jadi Blogger?". Raditya Dika adalah orang yang  menginspirasi saya untuk menulis dan menjadi kompasianer seperti saat ini.
Menulis dengan keresahan, berarti menulis dengan masalah yang ada di sekitar kita. Tidak mungkin jika di sekitar kita tidak ada hal yang mengganggu kita. Dari "gangguan" yang menimbulkan keresahan ini, kita akan jadi tertarik untuk menggali lebih dalam.
Semakin kita menggali lebih dalam keresahan ini, maka tulisan yang kita buat akan menjadi semakin kompleks.
Namun Keresahan adalah salah satu bentuk emosi negatif, bukanakah akan tidak menyenangkan jika menulis dengan perasaan negatif, tulisan hanya akan dibanyangi dengan emosi negatif tersebut.
Namun ternyata tidak demikian, menulis dengan membawa keresahan berarti melepaskan emosi negatif yang ada. Setelah selesai menulis dengan keresahan ini, maka kita akan mendapatkan perasaan puas.
Mengeluarkan Sampah Pikiran
Selain perihal keresahan yang dibawa Radit, ada pendapat yang menurut saya cukup menarik, pendapat ini milik  Fiersa Besari, musisi petualang, idola anak indie masa kini yang juga seorang penulis ini.
Menurut Fiersa Besari, menulis adalah mengeluarkan sampah pikiran.