Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Semua Ingin Jadi Youtuber, Siapa Mau Jadi Blogger?

3 Oktober 2020   06:08 Diperbarui: 3 Oktober 2020   13:49 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: unsplash.com)

"Aku Pengin Jadi Youtuber" Ujar banyak anak kecil.

Youtuber jadi cita-cita banyak anak, hal ini dikarenan popularitas YouTube sudah begitu luar biasa, anak kecil zaman sekarang lebih gemar menonton YouTube, daripada menonton televisi.

Selama memang itu positif, tentu tak apa, namun beberapa yotuber atau vlogger banyak yang memberikan "konten sampah" yang tidak patut dicontoh oleh anak-anak.

Tidak Ada Vlogger di Masa Lalu
Bicara tentang vlogger, zaman saya dulu tidak ada yang namanya vlogger, sehingga tidak ada anak kecil bercita-cita menjadi vlogger.

Dulu saya bercita-cita menjadi blogger, apa anak zaman sekarang ada yang juga bercita-cita seperti saya menjadi blogger? Atau malah mereka tidak tahu apa itu blogger?

Blogger adalah sebuah profesi yang sebenarnya masih berkaitan dengan menulis, dan media yang digunakan adalah Blog

Karena Raditya Dika
Perkenalan saya dengan profesi blogger terjadi karena saya membaca buku Raditya Dika yang berjudul "Kambing Jantan". 

Saya baru membaca buku tersebut saat sudah masuk SMA, di tahun 2010, padahal sebenarnya buku tersebut sudah rilis sejak tahun 2005.

Buku Kambing Jantan | Dok. Pribadi
Buku Kambing Jantan | Dok. Pribadi

Buku "Kambing Jantan" ini, sebenarnya adalah buku yang diambil dari blog milik Radit, dalam kesehariannya saat tinggal di Adelaide, Australia, Radit menuliskan banyak hal di dalam blognya tersebut.

Saya menganggap hal yang dilakukan Radit ini keren, sedari kecil saya memang suka membaca buku, dan menganggap profesi penulis itu keren, namun setelah saya mengetahui ada blogger, saya menganggap blogger lebih keren daripada penulis

Impian saya untuk menjadi blogger sudah saya bulatkan dalam hati saya, namun di masa SMA, lingkungan saya kurang mendukung untuk saya bisa menjadi blogger, saya tidak memiliki laptop sendiri, warnet jauh dan banyak lainnya.

Menjadi Blogger
Barulah di masa kuliah saya bisa mewujudkan impian saya ini, saya mulai menulis di blog pribadi saya, apa saja saya tulis, mulai kegiatan sehari-hari hingga opini saya terhadapa suatu hal tertentu.

Namun di masa tersebut, sekitar tahun 2012, Radit sudah tidak aktif sebagai blogger, saat itu Radit sibuk melakukan stand up comedy dan mulai merintis karirnya di YouTube.

Istilah vlogger belum populer, content yang dibuat Radit bukan seperti kontenya yang sekarang, saat itu Radit membuat web series berjudul "Malam Minggu Miko".

Berangkat dari Keresahan
Meski sudah tidak menjadi blogger, saya masih menjadikan Raditya Dika sebagai panutan, saya menulis seperti apa yang Radit ajarkan, yaitu menulis dengan keresahan, keresahan dari hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar kita.

Keresahan adalah salah satu bentuk emosi negatif, yang akan semakin menarik jika kita gali, dan saat kita bisa menyalurkannya kedalam tulisan, maka akan muncul perasaan puas tersendiri.

Raditya Dika | Source : kompas.com (Dok: Ira Gita)
Raditya Dika | Source : kompas.com (Dok: Ira Gita)
Cara Radit ini tidak hanya dia sampaikan untuk menulis blog, cara ini disampaikan kepada para comic yang akan melakukan stand up comedy.

Menjadi Content Creator
Blogger menjadi profesi yang sekarang mungkin sudah jarang disebut, namun blogger sebenarnya masih menjadi kesatuan dengan content creator.

Content creator bukan melulu mereka yang menjadi selebgram atau mereka yang youtuber, karena content tidak hanya berwujud video, artikel atau tulisan juga masuk dalam bagian content creator

Ilustrasi Tulisan | Source: unsplash.com
Ilustrasi Tulisan | Source: unsplash.com
Berkarir Sebagai Content Creator

Blogger tidak musnah, namun bertransformasi dalam wujud yang lain

Radit menyadari jika dirinya tidak akan bisa selamanya menjadi blogger, blogger adalah bagian dari industri yang berubah dengan cepat, percuma jika ngotot untuk mempertahankan blogger, yang harusnya kita lakukan adalah mengikuti perubahan ini.

Hal ini yang dilakukan Radit, dari awalnya menjadi blogger, lalu dia menjadi stand up comedian, kemudian youtuber, lalu kini podcaster, untuk terus bisa berkarya kita harus mengikuti perkembangan zaman.

Penutup
Impian saya di masa kecil telah terwujud, saat ini saya telah menjadi blogger, meskipun sekarang saya jarang menyebut diri saya seorang blogger, saya lebih suka menyebut saya Kompasianer atau content writer yang merupakan diferensiasi dari content creator.

Untuk anak-anak yang memilki impian menjadi youtuber, sebaiknya lebih memfokuskan untuk menjadi content creator, karena kejayaan YouTube, belum tentu masih akan terjaya sampai masa depan.

Salam hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun