Euforia yang terlalu berlebihan memang benar adanya, tanggal (22/5) lalu sedianya akan dilaksanakan pesta kembang api sebagai “pesta keberhasilan” atas berkahirnya PSBB di Kota Tegal, pesta kembang api ini mengingatkan kita akan pesta kembang api yang dilakukan di Wuhan, Cina beberapa waktu lalu.
Pembahasan mengenai pesta kembang api di Kota Tegal ini, bisa anda baca di tulisan milik Musfiq Fadhil yang berjudul “Mirip Wuhan, Pemkot Tegal Akhiri Lockdown dengan Pesta Kembang Api "
Atas saran dari Gubernur Jawa Tengah, bapak Ganjar Purnomo, pesta kembang api tersebut ditiadakan, karena dikhawatirkan akan memancing kerumunan orang banyak serta pelanggaran PSBB.
“Kita sebetulnya sudah menyiapkan pesta kembang api, tapi atas saran dari bapak Gubernur Jawa Tengah, akhirnya kita batalkan, karena kita tidak mau kota Tegal dianggap melakukan euphoria di tengah kondisi darurat covid-19” ungkap Dedy Yon Supriyono.
Penutup
Kota Tegal saat ini sudah menjadi zona hijau dan tidak ada lagi penembahan pasien yang terinfeksi covid-19, untuk itu kemungkinan besar, kota Tegal akan dijadikan wilayah percontohan untuk memulai “New Normal”.
Dalam kondisi “New Normal” nanti, kita harapkan jika masyarakat kota Tegal mengikuti protokol kesehatan yang dihimbau oleh pemerintah, sehingga tidak ada gelombang kedua covid-19, dan kota Tegal menjadi contoh serta teladan untuk daerah-daerah lain.
Salam Hangat,
Brebes, 4 Juni 2020.