Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merevolusi Cara Pandang

4 Desember 2020   14:59 Diperbarui: 4 Desember 2020   15:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Waktu-waktu belakangan ini sampai sekarang, kata "Revolusi" menjadi salah satu kata yang cukup sering ditulis atau diperbincangkan. Ada "Revolusi Mental" yang diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo, ada "Revolusi Ahlak" yang didengungkan oleh Habib Rizieq Shihab", ada "Revolusi Industri" serta beberapa kata revolusi yang lain.

Revolusi sendiri dapat diartikan perubahan yang sangat mendasar, cepat, direncanakan atau tidakdirencanakan, dan dilakukan dengan memaksa atau sukarela. Banyak dari masyarakat sendiri memaknai revolusi sebagai sesuatu hal yang sangat serius, bertentangan dengan kebiasaan serta mengandung tekanan di dalamnya. Hal inilah yang menjadikan bagi sebagian masyarakat merasa berat untuk mengikuti revolusi.

Revolusi memang tidak selalu mengandung arti yang baik terbukti jika yang dicontohkan adalah revolusi bersenjata. Revolusi bersenjata yang sering ditampilkan adalah perang di berbagai tempat dan perang tersebut mengakibatkan banyak kerugian bagi banyak pihak terlebih bagi rakyat. Hal inilah yang kemudian menjadi semacam ketakutan bagi masyarakat jika kata-kata revolusi terus didengung-dengungkan.

Namun demikian banyak masyarakat yang menjadi terbiasa dengan kata-kata revolusi terlebih jika kata revolusi disandingkan dengan kata lain seperti Revolusi Mental, Revolusi Ahlak, Revolusi Industri, dan lain-lain Memang ada kalanya dalam situasi tertentu diperlukan adanya revolusi bahkan tanpa diminta pun akan datang sendiri revolusi tersebut. 

Contoh adalah Revolusi Industri, dimana hal ini memang menjadi suatuh keharusan karena perkembangan teknologi yang diawali dengan ketidakpuasan yang dimiliki oleh manusia. Revolusi Industri menjadi contoh ideal bagi keinginan manusia yang tidak pernah terpuaskan, ingin selalu lebih cepat, lebih hemat, lebih baik dan sebagainya.

Pada dasarnya semua revolusi merupakan cerminan dari cara pandang manusia terhadap sesuatu hal. Presiden Joko Widodo melihat bahwa Indonesia perlu untuk melakukan Revolusi Mental karena beliau melihat banyak masyarakat Indonesia yang kalah bersaing dengan bangsa-bangsa lain akibat lemahnya mental dalam berkompetisi. Mental Masyarakat Indonesia dinilai banyak yang tidak kuat seperti malas-malasan, lambat, tidak tertib, berbelit-belit dan tidak kreatif. Presiden Joko Widodo berharap dengan gerakan Revolusi Mental menjadikan Masyarakat Indonesia tahan terhadap tekanan, cepat, rajin, kreatif dan produktif. Begitu juga dengan slogan revolusi-revolusi yang lain. Semua menginginkan cara pandang yang berbeda maksudnya cara pandang yang lebih baik sehingga diwujudkan dalam kegiatan nyata yang lebih baik.

Sebenarnya jika cara pandang manusia terhadap sesuatu bisa diperbaiki maka kata-kata revolusi sudah tidak diperlukan lagi. Namun demikian harus ada yang selalu mengingatkan pentingnya perubahan perilaku dan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Cara pandang manusia akan selalu berubah seiring dengan perubahan zaman atau bisa juga sebaliknya perubahan zaman terjadi akibat perubahan cara pandang manusia. Jadi penting artinya melakukan revolusi cara pandang yakni cara pandang yang kurang merespon akan terjadinya perubahan zaman menjadi cara pandang yang selalu siap dan tanggap terhadap perubahan zaman sehingga selalu membekali diri menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun