Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ancaman terhadap Pancasila di Era Milenial

2 Juni 2020   14:39 Diperbarui: 2 Juni 2020   16:59 8074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia artinya Indonesia akan runtuh jika dasarnya yakni Pancasila dihilangkan. Tanpa adanya dasar, apapun itu maka tidak akan tegak berdiri. Hari lahir Pancasila memang ditetapkan pada tanggal 1 Juni 1945 oleh pemerintah, namun demikian makna Pancasila sendiri sudah lahir jauh sebelum Indonesia merdeka bahkan sebelum adanya kolonialisme atau penjajahan di Bumi Indonesia. Makna Pancasila diyakini sudah ada pada zaman Kerajaan Majapahit dan tertera pada kitab Negara Kertagama.

Perjalanan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia tidak melewati jalan yang mulus. Sebelum Pancasila yang ada sekarang berbagai opsi atau pilihan ditawarkan oleh kalangan pejuang pendiri negara . Selain itu berbagai penyaringan oleh berbagai kalangan termasuk oleh tokoh-tokoh agama untuk menerima Pancasila juga dilakukan, sehingga bila akhirnya Pancasila yang ada sekarang ini terpilih untuk ditetapkan menjadi dasar negara maka bisa dinilai bahwa Pancasila lahir melalui seleksi yang sangat ketat, dinamis dan dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan yang sangat kental. 

Sudah sewajarnya Pancasila yang akhirnya ditetapkan oleh para pendiri Bangsa dan Negara Indonesia sebagai dasar Negara Indonesia harus selalu dijaga dan dipertahankan, bahkan dirawat dan dikembangkan sehingga selalu siap dalam kondisi apapun negara sedang berada.

Perjalanan Pancasila pun mulai dari masa kemerdekaan hingga kini banyak yang mencoba untuk menggusurnya untuk digantikan dengan paham-paham lain, namun demikian Pancasila selalu berhasil menunjukkan bahwa dirinya memang ditakdirkan untuk menjadi dasar bagi Negara Indonesia, sehingga berbagai upaya untuk menggantikan dirinya dengan paham -- paham lain tidak berhasil. 

Salah satu usaha yang sangat terkenal untuk mengganti Pancasila dengan paham lain adalah adanya Peristiwa G-30S/PKI. Peristiwa tersebut berusaha untuk mengganti Pancasila dengan paham komunis, namun Pancasila berhasil dipertahankan dan selamat hingga kini. 

Pada zaman modern sekarang, generasi penerus Bangsa Indonesia merupakan generasi milenial yang tentu saja sudah jauh berubah pemikiran dan sikap serta perilakunya dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya.  

Perubahan generasi ini sebenarnya juga berpengaruh terhadap keberadaan Pancasila di Bumi Indonesia. Sikap yang selalu terbuka terhadap perubahan yang terjadi di dunia oleh generasi milenial bisa menjadi ancaman bagi Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. 

Hal ini tentu harus diwaspadai dan diantisipasi sedini mungkin. Penguatan nilai-nilai Pancasila dalam setiap generasi merupakan hal yang mutlak dilakukan jika Pancasila ingin tetap bertahan. Pelaksanaan penguatan nilai-nilai Pancasila tentu saja diterapkan sesuai dengan kondisi zaman yang ada, tidak mungkin menggunakan metode-metode lama. Generasi milenial lebih membutuhkan praktek nyata yang bisa langsung diterapkan dalam keseharian mereka, mereka kurang menyukai hal-hal yang bersifat ceramah panjang.

Keterbukaan yang mereka alami sekarang ini berpotensi mudah masuknya aliran -- aliran atau pemahaman tentang kenegaraan dan kebangsaan dari luar sehingga akan merubah pemikiran mereka dalam memahami perjuangan bangsa termasuk memahami nilai -- nilai Pancasila sebagai dasar negara. 

Pemerintah harus segera bertindak dengan berbagai cara yang proaktif dalam mengendalikan pengaruh -- pengaruh luar terhadap generasi milenial bangsa ini agar mereka tetap mau dan serius menjaga keutuhan Negara dan Bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

Ancaman Pancasila pada zaman milenial seperti sekarang adalah bukan hanya berasal langsung dari pihak luar untuk menjajah tetapi bahkan berasal dari generasi bangsa sendiri yang termakan propaganda pihak luar yang menyusup melalui konten -- konten berita ataupun kelompok -- kelompok yang sudah dicuci otaknya sehingga tidak lagi memahami perjuangan bangsa.  Mereka terbuai oleh propaganda pihak luar yang menjanjikan kemerdekaan hakiki dan tanpa batas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun