Mohon tunggu...
yudika phareta
yudika phareta Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi USU

Selanjutnya

Tutup

Medan

Imersif Show: Napak Tilas Perkebunan Nusantara

14 Juni 2025   10:30 Diperbarui: 14 Juni 2025   10:30 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imersif Room Musperin 1 (Fotografer: Ginaysa Salsabila Sembiring)

Sophie Callista Wirawan / Yudika Phareta Simorangkir

 

Langit-langit ruangan temaram itu dihiasi proyeksi visual hamparan perkebunan teh dari ketinggian, lengkap dengan gemuruh angin dan suara burung bersahutan. Di sekelilingnya, layar-layar interaktif menyala, menampilkan sejarah panjang komoditas kelapa sawit yang membentuk wajah ekonomi negeri. Seolah dibawa melintasi waktu, pengunjung Museum Perkebunan Indonesia I kini tak hanya melihat, tapi turut merasakan denyut perjalanan perkebunan Nusantara lewat sentuhan teknologi imersif yang menyatu dengan narasi sejarah.

Bangunan kolonial berarsitektur khas di Jalan Brigjen Katamso, Medan, Museum Perkebunan Indonesia I atau yang lebih akrab disebut Musperin I tengah berbenah. Tidak lagi hanya sekadar ruang sunyi yang menyimpan artefak usang, kini museum ini melangkah lebih jauh dengan menghadirkan teknologi imersif sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini. 

Ruang Imersif ini resmi dibuka pada 11 Juli 2024 oleh Eddy Abdurrachman, Direktur Utama Dewan Direksi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), sebagai bentuk kerja sama antara Yayasan Museum Perkebunan Indonesia, BPDPKS, dan Museum Perkebunan Indonesia I. Peluncuran ini sekaligus menjadi peringatan langkah modernisasi museum melalui program edukasi yang dikemas dalam pengalaman multimedia.

Ruangan yang berukuran 6x5 meter ini, menyajikan video berdurasi 25 menit dalam satu sesi, dengan judul The Story of The Seed That Change The World. Lewat teknologi video mapping 360 derajat, pengunjung diajak menyusuri sejarah dan perkembangan sektor perkebunan Indonesia dari zaman penjajahan hingga era industri modern, khususnya perjalanan dan perkembangan kelapa sawit dari awal masuk ke Indonesia. Pengunjung seakan bisa mereasakan langsung secara lebih personal, emosional, interaktif melalui visual dan suara yang menyentuh indera. Dalam hitungan menit, kilas balik perjalanan komoditas kelapa sawit mengalir dalam panorama yang memukau. 

Judul video yang disajikan di imersif room (Fotografer: Yudika Phareta Simorangkir)
Judul video yang disajikan di imersif room (Fotografer: Yudika Phareta Simorangkir)
Untuk menikmati pengalaman ini, pengunjung dikenai biaya sebesar Rp25.000 untuk pelajar dan Rp30.000 untuk mahasiswa atau masyarakat umum. Namun, menurut pihak museum, reservasi sangat disarankan terutama di akhir pekan karena kapasitas ruangan maksimal 20 orang per sesi. Reservasi dapat dilakukan melalui nomor WhatsApp resmi museum atau langsung di loket. Pertunjukan diadakan setiap hari, mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB, kecuali hari Jumat untuk pemeliharaan perangkat dan fasilitas. Pengunjung disarankan melakukan reservasi sebelumnya, terutama di akhir pekan atau masa libur sekolah, ketika jumlah kunjungan melonjak hingga dua kali lipat.

Flyer harga tiket masuk museum (Sumber Foto: Akun instagram @musperin)
Flyer harga tiket masuk museum (Sumber Foto: Akun instagram @musperin)

Ruangan imersif sendiri menggunakan teknologi VR (Virtual Reality), teknologi yang dapat membawa seseorang ke dalam dunia berbeda melalui perangkat khusus yang telah disesuaikan  dan AR (Augmented Reality), teknologi yang dapat mewujudkan berbagai objek, lokasi dan imajinasi buatan ke dalam dunia nyata secara langsung, melalui audio ataupun objek 3D.

“Sepengetahuan saya, AR itu Augmented Reality, VR itu Virtual Reality. Kita mencampur keduanya. Mencampur kedua teknologi itu sehingga menjadi seperti 3D, seperti reality virtualnya,” ungkap Angel, Pemandu Tur Musperin 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun