Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Hidup Walt Disney, Sang Animator Sejuta Umat

13 Agustus 2023   17:38 Diperbarui: 13 Agustus 2023   18:15 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mickey Mouse (sumber: Eurosports.ro)

Bismillahirrahmanirrahim.

Jika Anda sudah lama mengikuti saya, Anda pasti tahu bahwa saya mengidolakan Walt Disney dan film-film kartun Disney. Dari saya kecil di Jepang dan Jakarta hingga kini menetap di Bandung, sepertinya makanan saya bukan nasi lagi, melainkan film-film Disney. Beliau dikenal sebagai bapak animasi Amerika Serikat. Film-film dan karakter kartun ciptaannya dikenal abadi. Tetapi tahukah Anda tentang kisah hidup Disney dari lahir sampai menjadi animator sejuta umat, bahkan setelah meninggal dunia?

Pada tanggal 5 Desember 1901, di daerah Hermosa, Chicago, Illinois, Amerika Serikat, Walt Disney lahir dari pasangan Elias Disney dan Flora Call. Beliau adalah anak keempat dari lima bersaudara, dan tumbuh besar dengan tiga kakak lelaki: Herbert, Raymond, dan Roy, serta seorang adik perempuan bernama Ruth. Pada tahun 1906, ketika Disney berusia 4 tahun, keluarganya pindah ke sebuah peternakan di Marceline, Missouri, di mana pamannya, Robert, baru saja membeli tanah. Di sinilah Disney tertarik pada bidang menggambar ketika beliau dibayar setelah menggambar kuda peliharaan seorang pensiunan dokter.

Pada tahun 1911, keluarga Disney pindah ke Kansas City, Missouri. Di sinilah beliau masuk sekolah Benton Grammar School dan bertemu dengan Walter Pfeiffer, yang berasal dari keluarga pecinta teater dan memperkenalkannya pada dunia vaudeville dan gambar bergerak. Di sini juga beliau dan abangnya, Roy, berjualan koran setiap pagi sebelum masuk sekolah dan setiap sore sepulang sekolah. Karena jadwalnya melelahkan, Disney sering tertidur di kelas dan karenanya sering mendapat nilai jelek. Beliau mengikuti kursus hari Sabtu di Kansas City Art Institute dan juga mengikuti kursus korespondensi dalam membuat kartun. 

Pada tahun 1917, ayah Disney, Elias, membeli saham di produsen jeli Chicago, O-Zell Company, dan pindah kembali ke kota tersebut dengan keluarganya. Disney masuk McKinley High School dan menjadi kartunis untuk koran sekolah, menggambar gambar patriotis Perang Dunia I. 

Beliau juga mengambil kelas malam di Chicago Academy of Fine Arts. Pada pertengahan tahun 1918, Disney mencoba bergabung dengan Angkatan Darat Amerika Serikat untuk melawan Jerman, namun ditolak karena masih terlalu muda. Setelah memalsukan tanggal lahirnya di akte kelahiran, beliau bergabung dengan Palang Merah sebagai supir ambulans. Beliau dikirim ke Perancis namun baru tiba pada bulan November, setelah gencatan senjata.

Setahun kemudian, Disney kembali ke Kansas City, di mana beliau magang sebagai seniman di Pesmen-Rubin Commercial Art Studio. Di sinilah beliau bertemu dengan sesama seniman, Ub Iwerks, dan bersahabat.

Karir Disney sebagai animator dimulai pada Januari 1920, ketika pendapatan Pesmen-Rubin menurun setelah Natal, dan Disney yang saat itu berusia 18 tahun serta Iwerks diberhentikan. Karena gagal menarik perhatian banyak pelanggan, Disney dan Iwerks sepakat bahwa Disney harus pergi sementara untuk menghasilkan uang di Kansas City Film Ad Company yang dikelola oleh A.V. Cauger. Bulan berikutnya, Iwerks, yang tidak dapat menjalankan bisnis mereka sendiri, juga bergabung dengan perusahaan. 

Disney menjadi tertarik dengan dunia animasi. Perusahaan tempat Disney bekerja menggunakan teknik animasi cutout (menggunakan potongan kertas), namun Disney lebih menyukai kartun yang digambar. Beliau mencapai kesimpulan bahwa animasi seluler lebih menjanjikan daripada metode cutout.

Karena tidak dapat membujuk Cauger untuk mencoba animasi seluler di perusahaan, Disney membuka bisnis baru dengan teman sekerjanya, Fred Harman. Klien utama mereka adalah teater lokal, Newman Theater, dan kartun pendek yang mereka produksi dijual sebagai "Newman's Laugh-o-Grams". Disney mempelajari serial kartun "Aesop's Fables" karya Paul Terry sebagai model, dan enam kartun Laugh-o-Grams pertama adalah dongeng modern.

Kesuksesan kartun Laugh-o-Grams membentuk Laugh-o-Gram Studio pada Mei 1921. Disney mempekerjakan lebih banyak animator, seperti Hugh Harman (adik Fred), Rudolf Ising, dan Iwerks. Sayangnya perusahaan ini tidak berlangsung lama, dan dinyatakan bangkrut pada tahun 1923.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun