Di Story Mode-nya Tekken 8 pula, ada ending yang bagus, ada ending yang jelek pula. Di ending yang bagus, bertajuk "Hope", Kazuya akhirnya mati di tangan Jin, dan kebaikan menang serta dunia menjadi damai. Namun di ending yang jelek, bertajuk "Despair", Kazuya membunuh Jin dan melemparkannya ke tebing seperti yang dilakukan almarhum Heihachi kepadanya dahulu. Di ending yang jelek pula, Kazuya berkata bahwa tanpa Gen Iblis pun, dia tetap akan memimpin dunia dengan kejahatan. Ending Tekken 8 yang jelek dapat ditonton jika Jin kalah di bab terakhir Story Mode, bertajuk "The Dark Awakens".
Di ending character episode-nya, Kazuya mengungkap bahwa dia masih meneruskan hobinya, yaitu mengoleksi sepatu sneakers.
Di postingan saya yang bertajuk "Jika Tekken Dibuat Film Live-Action Lagi", saya menjatuhkan pilihan kepada sejumlah aktor dan aktris global yang harus memerankan karakter serial video game yang menemani saya tumbuh besar ini. Dan untuk peran Kazuya, sudah dengan mudah jatuh ke tangan Mathias Muchus! Karena tidak ada lagi orang yang bisa memerankan Kazuya sebaik Om Muchus. Aktor kelahiran Pagar Alam, Sumatera Selatan, 15 Februari 1957 ini sudah berakting selama lebih dari 4 dekade dan melejit lewat film seperti "Satria Bergitar", "Opera Jakarta", "Penginapan Bu Broto", dan "Petualangan Sherina".
Om Muchus juga telah membuktikan kepiawaiannya berakting lewat perannya sebagai sosok ayah yang baik, sebagaimana dibuktikan oleh perannya sebagai Pak Darmawan di film "Petualangan Sherina", ayah Sherina yang bekerja sebagai insinyur pertanian dan mengelola perkebunan sahabatnya, Pak Ardiwilaga, di Lembang, Bandung. Namun, beliau dapat memerankan sosok jahat seperti Kazuya di film Tekken versi live-action berikutnya.
Tabik,
Yudhistira Mahasena
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI