Transformasi Digital Jokowi: Kartu Prakerja dan Demokratisasi Pendidikan Keterampilan
Teknologi untuk Keadilan Sosial
Di tengah percepatan revolusi industri 4.0, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadirkan terobosan Kartu Prakerja---sebuah program pelatihan daring yang tidak hanya menyasar pengurangan pengangguran, tetapi juga membongkar paradigma bahwa akses pendidikan berkualitas hanya untuk kalangan elite. Dengan 16,9 juta penerima manfaat sejak 2020, program ini menjadi bukti nyata bagaimana teknologi bisa menjadi alat pemutus rantai kemiskinan sekaligus wujud pembangunan inklusif yang berpihak pada masyarakat marginal.
Konsep Dasar: Pendidikan Tanpa Batas
1. Filosofi Kartu Prakerja
"Skill adalah mata uang baru": Pelatihan berbasis kebutuhan pasar kerja.
Merangkul yang Terpinggirkan: Prioritas untuk pengangguran, ibu rumah tangga, dan penyandang disabilitas.
Pendidikan non-formal sebagai solusi: Mengakui keterampilan praktis di luar gelar akademik.
2. Tiga Pilar Utama
Pelatihan Daring: 600+ kelas dari digital marketing hingga teknik las.
Insentif Finansial: Rp 3,5 juta per penerima untuk biaya pelatihan dan modal usaha.
Sertifikasi Kompetensi: Pengakuan nasional dan internasional seperti sertifikat BNSP.
Implementasi: Teknologi Menjangkau Pelosok
1. Mekanisme Inklusif
ParameterData 2024
Penerima Manfaat16,9 juta orang
Mitra Pelatihan250 platform (Skill Academy, Coursera, dll)
Top KeterampilanDigital Marketing (32%), Tata Rias (18%)
Penerima Disabilitas540 ribu orang
Cara Kerja:
Pendaftaran via aplikasi: Hanya perlu KTP dan nomor HP.