Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Wabah, Peradaban Manusia: Antara Kita dan Corona

29 Maret 2020   11:22 Diperbarui: 30 Maret 2020   09:47 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi foto: helthnaturaworld.com

Banyak pertanyaan yang patut direnungkan. Manusia memang gemar bertanya. Filsafat menghadirkan ruang yang dimulai dengan tanya, dan diakhiri pula dengan tanya. Dialektika dinamis tiada henti.

Keberadaan manusia menurut Socrates adalah tentang pencapaian kebahagiaan -eudamonia. Hal ini hanya terjadi melalui keutamaan -arate, yang didukung dengan pengetahuan -episteme.

Lantas kebahagiaan manusia modern, hadir bersamaan dengan sederet konsekuensi yang timbul. Pengetahuan dipergunakan bagi pemenuhan kebahagiaan, melampaui keutamaan. 

Apa saja hal keutamaan yang terlewatkan? Nilai-nilai etika yang seharusnya menjadi pemandu bagi pengetahuan untuk sampai pada kebahagiaan manusia, dipergunakan secara sepihak.

Terbayangkankah Corona adalah mikroorganisme yang sedang mencari ruang hidupnya? Bisa jadi kita telah merubah tabiat virus, yang kemudian membuatnya beradaptasi dan bermutasi? 

Banyak kemajuan yang telah dicapai umat manusia, juga dilakukan dengan meminggirkan berbagai kehidupan organisme lain. Teknologi sebagai manifestasi pengetahuan, menjadi instrumen yang kehilangan nilai untuk menjaga harmoni ekosistem. 

Peradaban Wabah

Sesuai Jared Diamond, Gun, Germs and Steel, 1997, maka kuman alias penyakit merupakan bagian dari pembentuk peradaban manusia. 

Kemampuan mempergunakan teknologi. Mengolah logam, bahkan mengubahnya menjadi senjata, yang difungsikan sebagai alat perlindungan diri, sekaligus menjadi sarana represi fisik adalah pencetusnya.

Umat manusia dibentuk oleh alam, pengasuhan dan lingkungan sosial, serta ilmu pengetahuan yang dimilikinya. 

Kajian Jared, memperlihatkan bagaimana satu komunal lebih unggul dibandingkan komunal lainnya, disebabkan kompleksitas pendukungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun