Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Retorika dalam Debat Kandidat dan Efeknya Kepada Pemilih

24 Juni 2018   09:43 Diperbarui: 25 Juni 2018   08:07 2245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (shutterstock)

Retorika dan Persuasi

Pada ilmu komunikasi, kita mengenal istilah retorika, sebagai seni berbicara dan berargumentasi dengan tujuan persuasi guna membujuk audiens.

Ajang debat kandidat adalah perpaduan bentuk antara pidato yang monolog dengan kesempatan berdialog yang diwakilkan oleh moderator maupun para panelis.

Dengan demikian, analisis atas pidato akan terkait pada; pertama: konten berupa isi pesan yang hendak disampaikan, kedua: konteks berkait dengan relevansi sebagai frame atas suatu kondisi tertentu sesuai tematik.

Selebihnya tentu akan sangat terkait kemampuan individu dalam mengurai substansi menjadi narasi persuasi. Didalamnya terdapat ekspresi, improvisasi, kemampuan mengolah susunan jawaban secara informatif dan atraktif. Jelas tidak mudah!.

Bukankan kita mencari mereka yang mampu menata kota bukan sekedar mengolah kata? Demikian sebagian kalangan menilai debat kandidat tidak memberi informasi utuh tentang gambaran personal individu dengan dalih ada kandidat yang mampu bekerja keras tanpa kata-kata, sementara ada pihak lain yang mampu berkata-kata kosong tanpa kerja nyata. Benarkah demikian? Tentu saja hal tersebut adalah bagian dari kesalahan pemahaman.

Bahwa debat kandidat tidak memberi ilustrasi figur aecara keseluruhan adalah benar, tapi mengabaikan fase debat kandidat juga keliru. Pemimpin adalah mereka yang dipundaknya diletakan amanah dan tanggungjawab, sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan serta kualitas terbaik, jelas diatas rata-rata.

Kan pemimpin bukan superman, karena itu dia akan membutuhkan superteam? Tentu saja, tapi bayangkan superman memimpin superteam, bagaimana dampaknya? Tentu lebih powerfull.

Lebih jauh dari itu, pengelolaan kata-kata atas ide seorang calon pemimpin adalah bentuk atas kemampuan diri untuk dapat mengelola kapasitas pribadi, dan hal tersebut menjadi pembeda seorang pemimpin dari khalayak.

Tinjauan retorika memberikan kaidah logika (logos), emosi (pathos), dan etika/ kredibilitas (ethos). Dengan demikian, konsep bentuk kepemimpinan harus memenuhi dasar asumsi retorika guna melakukan persuasi.

Meski memang acara debat kandidat kali ini tampak senyap karena hingar-bingar piala dunia, tetapi tetap menarik untuk dapat melihat kerut muka dan raut wajah para kontestan berhadapan berbagai pertanyaan yang mungkin saja belum dipersiapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun