Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Elit Politik dan Sinisme Kekuasaan

27 April 2018   03:05 Diperbarui: 27 April 2018   03:08 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keseluruhan faktor tersebut, diharapkan dapat mendorong percepatan proses persuasi politik publik.

Bentuk dasar persuasi, adalah mendapatkan informasi, lalu membentuk cara berpikir, hingga dapat mengubah sikap, yang menimbulkan rasa kepercayaan pada seorang pemimpin.

Salah satu model dari upaya merawat kekuasaan dari elit politik, adalah dengan penggunaan metode komunikasi propaganda.

Kebenaran tunggal versi penguasa, bisa direproduksi secara berulang, hingga menjadi indoktrinasi, melalui aktifitas yang mengarah pada upaya kontrol sosial.

Konsekuensi atas model tersebut adalah potensi abuse of power, yakni penyalahgunaan kekuasaan.

Dalam jangka panjang, penggunaan propaganda akan membuat terciptanya monolitik persepsi publik, melalui kontrol ketat penguasa akan selalu membenarkan kekuasaannya.

Lantas dengan terbentuknya homogenitas publik tersebut, akan menjadi mudah bagi penguasa untuk meredam gerakan oposisi politik.

Persuasi politik dengan model propaganda, kerapkali dilakukan secara manipulatif, menampilkan kebenaran mutlak bagi penguasa.

Dengan begitu elit politik, memang menjadi sebuah sinisme kekuasaan, karena dampak pengaruh penggunaan kekuasaan yang dapat menghancurkan pemilik sejati kekuasaan itu sendiri, yakni masyarakat!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun