Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Polarisasi, Hasil Kegagalan Komunikasi

23 Maret 2018   13:38 Diperbarui: 23 Maret 2018   13:56 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: publicspeaking.co.id)

Sebagaimana fungsinya, komunikasi bertindak sebagai bentuk interaksi informasi yang mendorong terjadinya kesepaham. Tapi perubahan yang terjadi saat ini, khususnya dalam konteks kehidupan kita, termasuk diranah politik domestik, makin mengental dalam fragmentasi yang saling berkubu.

Kegagalan komunikasi paska sebuah event electoral, adalah wujud dari ketidakmampuan masing-masing pihak yang berhadapan untuk berdamai dengan realitas. Akan ada yang menjadi pihak terpilih dan memenangkan kontestasi, disisi lain aka nada pihak yang kalah dan tidak terpilih.

Hambatan komunikasi yang tidak terjalin baik tersebut, menjadikan aspek terbentuknya kesepahaman mengalami distorsi. Beberapa potensi penyebab kegagalan komunikasi tersebut, dapat diakibatkan karena:

(1) Tendensi untuk berlaku sebagai negasi dari satu konteks yang telah ada, menjadikan berkubu -terpolarisasi.

(2) Tidak mampu menempatkan orientasi aktual sesuai kenyataan, terbawa intensi secara berlebih.

(3) Kesalahan dalam melakukan penyimpulan fakta, dimulai dari penempatan premis hingga pembentukan hipotesis.

(4) Tidak akurat dalam mengumpulkan fakta, karena keterputusan informasi yang tidak utuh diterima.

Lalu bagaimana menempatkan keberhasilan komunikasi, dalam mengatasi hambatan yang mungkin dapat terjadi?.

Kemampuan berkomunikasi menempatkan dua posisi, yakni sebagai pemberi dan penerima informasi secara bersamaan. Dengan demikian, secara berimbang, skill menyimak, mendengar dan menganalisa informasi, harus setara dengan kesigapan untuk berbicara dan menyampaikan pesan.

Dengan demikian, agar tidak terjadi bias interpretasi, sehingga terjadi mispersepsi atas suatu pesan dalam kerangka komunikasi, perlu dimiliki prinsip komunikasi yang tepat, diantaranya;

(1) Perluasan perspektif, memaknai komunikasi sebagai hasil bersama dalam kerangka besar kepentingan bersama yang jauh lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun