Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Reuni dan Perang Pengaruh di Dunia Digital

8 Desember 2017   09:03 Diperbarui: 8 Desember 2017   09:41 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Narsisme dan kepercayaan diri yang keliru, membuat seseorang diranah digital juga tetap akan memiliki followers. Tapi perlu diingat, mungkin saja dari sekian banyaknya followers yang dimiliki, bahkan bisa jadi seluruhnya hanya stalkers yang menunggu tingkah dan sensasi, yang akan dibuat oleh sang tokoh untuk kemudian bilang, "nah inilah contoh yang tidak boleh ditiru".

Pada latar digital, individu memang kerap tampil secara anomali. Menjadi personal dalam dunia nyata, sementara berubah menjadi bersifat komunal didunia maya. Tampak garang di sosial media, tidak lantas mengungkapkan kesejatian dirinya. Memang dunia digital, adalah hutan entah berantah, semua pihak bisa memproyeksikan dirinya sesuai dengan kehendaknya, serta bisa jadi berbeda dari karakter aslinya, layaknya psikopat.  

Kehadiran para figure seperti ini di jagad media sosial, memang tidak dapat ditolak, tetapi dari mereka pulalah kita akan menjadi lebih banyak berlatih untuk melihat sisi dunia dari kehidupan ini. Ketika demokrasi menjadi semudah klikokrasi, yang cukup dengan sekali tombol klik mengubah segalanya, maka kemampuan untuk mereduksi paparan negatif adalah dengan meningkatkan kapasitas diri melalui literasi media, untuk berlepas dari pengaruh tersebut.

Reuni ini memang sekali lagi spesial, bukan reuni biasa. Dan seperti pada sebuah reuni, maka membangun kesan dan kenangan, sebagai bagian dari keterlibatan pengaruh jelas diperlukan.

Yuk mengamati dan menganalisa. Salam hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun