Mohon tunggu...
Yudha Yanesa
Yudha Yanesa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Merokok Dianggap Keren oleh Kalangan Remaja Sekarang, Ingat Kesehatan di Masa yang Akan Datang

21 Juli 2022   14:15 Diperbarui: 7 Agustus 2022   01:12 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan Bahaya tentang bahaya rokok sudah ada dimana-mana. Sayangnya, hal ini tampaknya tidak lagi dianggap penting oleh Peroko. Hal ini terlihat dari maraknya perilaku merokok yang telah dicapai sejak tahun-tahun awal. Jadi mencoba berhenti merokok dianggap sulit.

Sederhananya, remaja dan rokok tampaknya menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan di masa ini. Banyak faktor yang melatarbelakangi kejadian ini, salah satunya keyakinan bahwa merokok dapat membuat penampilan seseorang menjadi lebih keren.

Anda benar-benar tidak mempercayai asumsi ini, bukan? Karena pada dasarnya, mungkin tidak ada manfaat dari merokok. Bahkan di dunia medis, rokok dianggap sebagai penyebab utama angka kematian tertinggi di dunia internasional.

Rokok dan asapnya mengandung kurang lebih 4000 zat kimia berbahaya yang dapat membahayakan tubuh. Senyawa kimia tersebut dapat menyebabkan kelainan pembuluh darah, yang pada gilirannya akan meningkatkan kemungkinan serangan jantung koroner, stroke, hipertensi, dan berbagai penyakit lainnya hingga 2-4 kali.

Tak hanya itu, rokok juga sangat erat kaitannya dengan bahaya penyakit pernapasan, salah satunya bronkitis.

Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, terutama kanker paru-paru, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit jantung koroner, dan masalah pembuluh darah, seperti menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan terjadinya kehamilan ektopik, gangguan pertumbuhan janin, kejang pada janin. sedang hamil, gangguan kekebalan balita dan peningkatan kematian . Parahnya, produk tembakau olahan juga dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh, memicu diabetes, gangguan reproduksi, dan yang paling ekstrem: penyebab kanker

Sama halnya dengan dampak buruk bagi kesehatan orang yang merokok itu sendiri, asap rokok manusia lebih berberbahaya bagi kesehatan orang di sekitarnya (perokok pasif).

sedangkan pada remaja usia 15-19 tahun, 38,4% adalah laki-laki dan 0,9% perempuan (RISKESDAS, 2020). Fakta Global Children Tobacco Survey (GYTS) 2020 menunjukkan bahwa 20,3% remaja perguruan tinggi berusia 13-15 tahun merokok.

Melihat kandungan materi rokok, tentu pengaruhnya sangat buruk bagi anak-anak usia Remaja. Perubahan perilaku Remaja perokok juga dapat terlihat antara lain hilangnya kesadaran dalam menguasai, memperoleh pengetahuan tentang masalah, gangguan daya serakah, penurunan kekuatan, masalah kecemasan, hingga keputusasaan sedang. Tidak mudah bagi seorang perokok untuk menyerah. ketika seseorang kecanduan rokok, nikotin yang terkandung dalam tembakau merangsang otak untuk mengeluarkan bahan-bahan yang memberikan rasa nyaman. Kecanduan nikotin dapat menyebabkan ketidaknyamanan, lekas marah, kesulitan berkonsentrasi.

Agar perokok aktif bisa berhenti merokok, ada banyak langkah yang bisa dilakukan mulai dari mengurangi, menunda waktu, atau mencegah dengan segera. lingkungan sekitar juga dapat mendukung terciptanya keadaan tersebut, seperti melakukan hal-hal yang menyehatkan bagi tubuh, banyak minum air putih, menunda waktu merokok, dan menarik nafas dalam-dalam. Sama halnya dengan di atas, kita dapat melakukan ini dengan melarang merokok di rumah.

Manfaat orang yang berhenti merokok pada dasarnya dapat dirasakan langsung seperti 6 jam setelah berhenti merokok. Denyut nadi dan ketegangan darah kembali normal. Dua belas jam setelah berhenti merokok, karbon dioksida meninggalkan struktur peredaran darah dan pernapasan. cepat atau lambat setelah berhenti merokok bahaya serangan jantung berkurang 1/2 dibandingkan dengan perokok aktif. 5-10 tahun berhenti merokok risiko stroke menurun. 10 tahun setelah berhenti merokok, risiko kanker paru-paru berkurang setengahnya dibandingkan dengan perokok aktif. 15 tahun setelah berhenti merokok, bahaya serangan jantung koroner berkurang hingga tingkat non-perokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun