Mohon tunggu...
Ter Luka
Ter Luka Mohon Tunggu... -

silence

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjadi Malam

15 Juni 2012   20:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:56 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Malam menemani ku mencintai kata-kata yang sama. Merangkai mimpi yang sama dan menjemput pagi yang sama. Keindahan tanpa suara, tanpa rasa dan tanpanya bagaikan cerita usang dalam setumpuk album yang kosong. Apa yang aku harapkan disaat seperti ini.

“Entahlah”

Terkadang aku ingin menjadi malam bagimu. Menemani kesendirianmu, melawan kegelisahaanmu dan menghapus rasa kecewamu. Namun kau hanya tertunduk dan tersenyum. “Ya, selembar senyum tersimpul dibalik rahasia dirimu.”

Aku selalu mendengar ketika kau mengatakannya.Sayup-sayup kau memanggil nama disaat malam tiba. Dibalik setangkai bunga itu, tersembunyi hati yang tak asing bagiku.
Perlahan kau rasakan bulir-bulir itu jatuh memayung air matamu.Hingga semua terurai dan membias bersama cahaya

“Kau tak pernah percaya jika aku ada disini, aku melihatmu, membelaimu dan menyentuhmu.
Sedari dulu aku selalu melakukan itu padamu. “Apakah kau tak pernah merasakannya?”
“Ketahuilah, aku sudah cukup senang berada disini, menjadi teman bintang, sahabat kunang dan aroma celoteh makhluk lainnya yang ada di bumi ini.

Ketika hujan datang, mendadak semuanya pergi dariku. Hanya suara gemuruh yang membosankan setiap kali kudengar. Aku sendiri, sepi bersama dingin yang mulai menyapaku. Namun kau hanya terdiam dan membisu berharap malam menjadi sahabat bagimu.

“Ya, kini aku tahu dan kau pun percaya bahwa saat ini kau bersamaku”
Membisikan sepenggal kalimat yang pernah terucap,.bersama daun-daun dan suara gemericik air yang jatuh menerpa tanah, kau mulai memejamkan mata dan menjemput doa penuh asa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun