Mohon tunggu...
Yudha Adyaksa
Yudha Adyaksa Mohon Tunggu... Digital

Hi... Perkenalkan saya Yudha Adyaksa. Antusias banget dengan Digital, Isu kepemimpinan dan Komunitas. Di beberapa media sosial saya menggunakan nama @yudhady28. Salam kenal semua -v-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kegalauan Gen Z di Tengah Tren Tepuk Sakinah

9 Oktober 2025   10:21 Diperbarui: 9 Oktober 2025   10:21 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi tepuk sakinah 

Yudha Adyaksa - Fenomena Tepuk Sakinah, yel-yel yang viral di media sosial sebagai bagian dari bimbingan pra-nikah di kantor urusan agama (KUA), tengah menjadi bahan perbincangan hangat oleh generasi Z. 

Terlihat seperti tepuk pramuka di acara sekolah dasar, Tepuk Sakinah ini bagi Gen Z sering dianggap "cringe" dan mengundang banyak komentar sarkastik di TikTok maupun Instagram .

Kalau dianalogikan seperti lagu nostalgia yang tiba-tiba harus didendangkan di acara keren kekinian, Tepuk Sakinah bagaikan ringtone jadul yang dipaksakan untuk jadi hits di era streaming digital. 

Gen Z yang terbiasa dengan konten cepat, humor tajam, dan estetika elegan lebih memilih belajar soal pernikahan lewat podcast, diskusi interaktif, atau video storytelling daripada yel-yel sederhana yang menurut mereka kuno .

Namun di balik keriuhan, terdapat nilai fundamental yang menjadi inti dari yel-yel tersebut: saling cinta, hormat, ridha, dan musyawarah. Sebuah penelitian oleh Smith dan rekan (2023) menegaskan bahwa pembelajaran norma keluarga dengan metode yang menyenangkan bisa meningkatkan kesadaran dan kesiapan pernikahan pada generasi muda secara signifikan (Journal of Family Studies, 2023). 

Jadi, pesan Tepuk Sakinah sesungguhnya bukan tanpa dasar, bahkan dapat menjadi alternatif edukasi sederhana di tengah kegalauan Gen Z dalam mempersiapkan rumah tangga .Ekonomik dan sosial menjadi faktor besar di balik kegelisahan Gen Z soal menikah. Banyak dari mereka masih menunggu waktu "matang finansial" dan kestabilan emosi sebelum melangkah ke jenjang serius. 

Tepuk Sakinah, walau niatnya positif, tidak mampu menjawab kegelisahan riil tersebut, sehingga seolah jadi pengingat yang malah membuat stres .Sebagai media yang meliput fenomena ini, penting mengedepankan pilar pengalaman dan keahlian, menyajikan pandangan yang seimbang, serta memperkuat kredibilitas dari sumber yang valid agar pembaca memperoleh perspektif yang otoritatif dan terpercaya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun