Mohon tunggu...
Yudha Abdul Ghani
Yudha Abdul Ghani Mohon Tunggu...

Ingin menjadi penulis namun tak cukup mampu merealisasikannya, maka ketika melihat kesempatan kompasiana, saya kira hal ini bisa menjadi solusi bagi saya, dan setiap apa yang saya tulis di sini terkadang berdasarkan pengalaman sendiri atau pun orang lain atau kasus-kasus yang terjadi di sekitar saya, atau tanya-jawab dengan orang disekitar saya lalu saya tuliskan di sini.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Dua Orang Penjual Namun Berbeda Hakikatnya Satu Sama Lain

7 November 2014   21:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:22 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika dikatakan seorang penjual maka secara otomatis kita akan menyimpulkan bahwa dia adalah seseorang yang menjual barangnya untuk mencari sebuah keuntungan duniawi dan hal ini adalah sesuatu yang mubah (diperbolehkan) karena ia termasuk perniagaan yang tidak melanggar aturan syariat, hanya saja dalam beberapa keadaan seseorang itu menjual baranganya tidaklah sama dengan penjual yang mencari keuntungan duniawinya.

Sebagai contoh kasus: ada sebagian orang yang sedang kesulitan hidup lalu ia menjual suatu barang miliknya, maka dalam kondisi seperti itu dia tidaklah dikategorikan sebagai seorang penjual yang sedang mencari keuntungan duniawi melainkan dia menjualnya dalam kondisi yang sangat membutuhkan atau mendesak sehingga apabila kita melakukan tawar – menawar dalam penjualannya secara tidak langsung kita sudah mencari keuntungan dari seorang muslim yang sedang tertimpa kesulitan dan bukankah seharusnya sebagai seorang muslim itu membantu kesulitan muslim lainnya? Padahal telah disebutkan dalam sebuah hadits tentang anjuran menolong sesama muslim:

عن ابي هريرة – رضي الله عنه قال- عن النبي صلى الله عليه و سلم قال - من نفس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا نفس الله عنه كربة من مرب يوم القيامة ، ومن يسر على معسر يسر الله عليه في الدنيا و الآخرة

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda : “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat.”

Bedakanlah antara penjual yang menjadi pedagang dan penjual yang terdesak kebutuhan meskipun secara zahirnya perbuatan mereka itu serupa namun hakikatnya tidaklah sama, dengan demikian jikalau kita menemukan seorang teman yang tidak terbiasa menjual suatu barang lalu dia menjualnya maka sebaiknya kita mencari tahu terlebih dahulu, apakah dia menjual barang tersebut sebagai sebuah perniagaan yang hendak dia mulai ataukah dia menjual karena sedang terdesak kesulitan hingga harus menjual barang yang dimilikinya.

written by: Yudha Abdul Ghani

Hadits Shahiih riwayat Imam Muslim  lihat: Jaami’ul ‘Uluum wal Hikaam (2/284, no. 36) cet. Muasasah ar-Risalah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun