Mohon tunggu...
Yudha wahyupratama
Yudha wahyupratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

ILMU-SOSBUD-AGAMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cara Mengelola Menjadi Seorang Konten Kreator

13 Juli 2021   14:58 Diperbarui: 13 Juli 2021   16:35 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sebagai seorang konten kreator pengalam sangat dibutuhkan kenapa, karena dalam menyajikan konten yang menarik kita harus mengerti dan paham dulu apa itu konten. Konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk kelektronik. Setelah kita paham akan teori tentang dunia perkontenan kita harus terjun langsung atau membuat konten langsung. Kita bisa memanfaatkan media digitial sebagai tempat kita membagi konten kita. Seperti youtube, tiktok, dan instagram.

Secara sadar atau tidak sadar dalam bermain social media, kita kerap melihat sebuah akun yang secara terus menerus mengupload sebuah konten. Jiika dilihat, akun yang sering mengupload tersebut terbagi atas 2 jenis, yaitu akun milik pribadi dan akun milik sebuahorganisasi, lembaga, ataupun perusahaan. 

Biasanya Akun milik pribadi, menjadikan akunnya sebagai pengupload konten secara terus menerus Lin Jiaxin beberapa tujuan seperti, menyalurkan HOBI, memberikan edukasi, bahkan tatkala juga mereka membuat akunnya sebagai pengupload konten secara terus meneru Dan Menjadi virus. Sebuah akun yang dikelola oleh Organisasi ataupun perusahaan memiliki tujuan yang tentunya berbeda dengan akun milik pribadi. Akun sebuah perusahaan, mengupload kontennya dengan beberapa tujuan yaitu seperti media untuk brand, media untuk marketingnya (bersifat nilai jual), media informasi dan beberapa tujuan lainnya.

Di Times Digital peran konten sangat penting untuk brand. Namun dalam praktiknya, banyak orang yang telah mempublikasikan konten tanpa memperhatikannya lebih lanjut. Konten ibarat ditinggal begitu saja dan menganggap setelah konten dipublikasikan maka performa akan meningkat. Anggapan tersebut sebenarnya tidak bisa dikatakan tepat. Justru kamu harus melakukan evaluasi bila ingin mengetahui konten yang dibuat efektif atau tidak. No, bagaimana evaluasi yang efektif? Simak ulasannya berikut ini.

Ketika kamu ingin melakukan evaluasi konten, setidaknya kamu perlu mengetahui apa saja yang menjadi patokannya. Bila kamu cukup kesulitan, sebenarnya ada trik mudah untuk melakukan evaluasi konten ini. Salah satu caranya adalah dengan membuat daftar pertanyaan terkait konten yang sudah dibuat dan dipublikasikan. Bagilah pertanyaan dalam berbagai segmen, berikut contohnya.

Media Sosial Yang Digunakan

Sebagai langkah awal untuk evaluasi konten, ada baiknya kamu untuk kembali melihat sejenak bagaimana performa media sosial yang digunakan. Sebagian orang beranggapan semakin banyak media sosial yang digunakan, maka kampanye dengan konten media sosial akan semakin baik. Hal itu memang tidak ada salahnya, namun cobalah pikirkan kembali apakah kamu mampu untuk menangani platform yang digunakan. Sangat disayangkan bila kamu menggunakan banyak platform media sosial namun beberapa di antaranya terbengkalai. Ingat, media sosial bertujuan untuk mendekatkan brandmu kepada konsumen dan tidak hanya sekadar eksis saja. Tak masalah bila kamu hanya menggunakan dua atau tiga platform media sosial saja. Bila dikelola dengan baik dan benar itu akan lebih efektif.

Konsisten Konten

Kualitas konten dapat menjadi tolok ukur utama kesuksesan sebuah kampanye di media sosial. Namun, di samping itu konsistensi dalam membagikan konten juga patut diperhatikan. Lakukanlah evaluasi dengan melihat kembali jumlah konten yang dibuat dan dibagikan.

Apakah konten tersebut terlalu sedikit atau terlalu banyak. Ketika konten terlalu banyak dan tidak terlalu bermanfaat, hal itu akan membuat follower merasa terganggu dan bukan tidak mungkin berhenti mengikuti media sosialmu.

Begitu juga ketika konten yang dipublikasikan sangat minim. Para audiens ini akan bertanya-tanya, apakah platform media sosial dari brand berjalan atau tidak. Sehingga berpengaruh pula pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang kamu jalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun