Pada hari Jumat, 13 Juni 2025 Israel meluncurkan operasi militer ke Iran dengan kode operasi "Rising Lion". Apa yang dilakukan oleh Israel sebenarnya bukan merupakan hal yang baru mengingat ketegangan antara kedua negara di Timur Tengah itu semakin meningkat pasca operasi Taufan Al Aqsa di Palestina tahun 2023 lalu. Operasi tersebut diklaim oleh Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu sebagai operasi militer untuk menghancurkan instalasi nuklir Iran serta akan terus berlanjut. Dalam operasi militer itu Israel  berhasil merusak fasilitas nuklir Natanz, menewaskan pejabat militer dan ilmuwan nuklir Iran, serta menghancurkan sistem peluncuran rudal dan  sistem pertahanan udara Iran. Namun, tidak berselang lama Iran membalas serangan Israel. Operasi militer Iran ke Israel diberi nama operasi "True Promise". Ada beberapa hal yang menarik untuk dibahas dari kedua operasi militer tersebut yaitu :
1. Â Tertatanya Sistem Komando, Pengorganisasian dan Komunikasi Militer Israel.
   Dalam operasi Rising Lion militer Israel menyerang Iran dari darat dan udara. Dalam serangan udara, Israel menggunakan rudal dan pesawat tempur untuk menyerang Iran. Sementara untuk serangan darat, Israel menugaskan personel Mossad untuk mengeliminasi pertahanan udara serta peluncur rudal Iran. Menariknya dalam operasi serangan darat tersebut personel Mossad menggunakan drone yang dirakit di dalam wilayah negara Iran. Cara tersebut dinilai tepat karena mengurangi kecurigaan dari aparat keamanan Iran jika drone tersebut didatangkan secara utuh ke dalam Iran.
   Dengan dihancurkannya sistem pertahanan udara dan peluncur rudal milik Iran, Israel dapat memaksimalkan serangan udara dengan menggunakan rudal dan pesawat tempur tanpa perlu khawatir dicegat oleh sistem pertahanan udara milik Iran. Dari sini kita dapat menyimpulkan sistem komando dan koordinasi Israel berjalan dengan sangat baik sehingga serangan ke Iran dapat berlangsung dengan tepat waktu serta memberikan hasil yang maksimal.
2. Â Kehebatan Badan Intelijen Israel.
    Dalam operasi militer Rising Lion kehebatan badan intelijen Israel terutama Mossad tidak perlu diragukan lagi. Hal tersebut dikarenakan personel intelijen Israel berhasil melakukan tugasnya dengan baik terutama dalam proses perencanaan dan persiapan serangan ke wilayah Iran. Sehingga dalam serangan Israel ke Iran saat ini, Israel dapat menghancurkan sasaran bernilai strategis tinggi diantaranya adalah reaktor nuklir Natanz, sistem pertahanan udara, serta menewaskan para tokoh pejabat tinggi militer serta ilmuwan nuklir Iran. Tanpa adanya informasi yang akurat dari badan intelijen Israel, mustahil Israel dapat menghancurkan sasaran yang ada di Iran dengan tepat.
3. Â Keambiguan Politik Negara-Negara di Timur Tengah.
   Keambiguan politik luar negeri negara-negara di kawasan Timur Tengah sangat tampak jelas dalam operasi militer kali ini. Hal itu ditunjukkan oleh Yordania dimana negara itu menembak beberapa rudal dan drone milik Iran ketika melintas di atas langit Yordania. Hal itu menjadikan serangan balasan Iran ke Israel tidak memberikan hasil yang maksimal. Keambiguan ini menarik untuk dibahas karena menjadi bukti bahwa dalam konflik di Timur Tengah selain didasarkan pada faktor perbedaan ideologi juga diwarnai oleh banyak kepentingan politik para penguasa negara-negara di Timur Tengah. Apa yang dilakukan oleh Yordania menjadi hal yang sangat berbahaya karena bukan tidak mungkin Iran akan menyerang Yordania dengan alasan membantu Israel.
4. Â Kehebatan Iran Dalam Menggelar Operasi Balasan Ke Israel.