Mohon tunggu...
Yusuf Risanto
Yusuf Risanto Mohon Tunggu... Dosen - Sedang studi doktoral di HUST Wuhan, China

Researcher | Traveler | Reader | Amateur Photographer | Connoisseurs of History

Selanjutnya

Tutup

Money

Fukuyama, Jaringan, dan E-commerce

19 September 2019   18:15 Diperbarui: 19 September 2019   18:19 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jaringan dan e-commerce

Semenjak internet dikenal secara luas perkembangan dunia pemasaran juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Konsep dasar pemasaran mengalami perubahan besar-besaran dan terjadi pendefinisian ulang. 

Konsep 4 P, yakni Promotion, Product, Price, dan Place pada akhirnya mengalami revolusi, terutama konsep Place. Dimana selama ini Place dimaknai tempat dalam wujud fisik maka sejak adanya internet makna Place tidak lagi bermakna fisik akan tetapi berubah menjadi Space. 

Place dalam marketing tidak banyak bermigrasi ke Space yang berada di dunia maya. Konsumen pun juga berbondong-bondong bermigrasi menjadi masyarakat dunia maya, yang kemudian dikenal sebagai Netizen.

Lalu muncullah apa yang disebut sebagai e-commerce, dimana transaksi jual beli dilakukan di dunia maya. Para penjual mulai banyak yang beralih ke lapak dunia maya. Forum-forum jual beli tumbuh bak jamur di musin penghujan. 

Demikian halnya dengan pembeli, mereka ramai-ramai menyerbu forum-forum jual beli tersebut. Tentu saja kelebihan dari e-commerce ini adalah tidak adanya sekat geografis, baik bagi penjual maupun pembeli. 


Penjual bisa menjual produknya sambil tiduran di kamarnya dengan jangkauan pasar yang bisa sampai sudut dunia. Pun juga dengan pembeli, sambil menikmati sarapan di dapur dia bisa mencari produk-produk yang ingin dibeli. Ajaibnya, produk yang dia pilih tidak hanya dari lapak yang ada di kotanya saja akan tetapi dari berbagai Negara di belahan dunia lain.

Konsep pasar yang didefinisikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli secara fisik pun luruh dengan adanya pasar maya ini. Penjual di pasar maya ini bisa bertemu pembeli dengan sangat mudah tanpa harus membuka toko secara fisik. Pembeli pun tanpa bergerak dari tempat duduknya bisa memilih-memilih penjual yang diinginkan. Mereka bertemu dan bertransaksi tanpa harus bertemu secara fisik.

Pertemuan penjual dan pembeli di pasar maya dan kemudian terjadi transaksi tentu saja memerlukan sebuah kepercayaan diantara mereka. Penjual memerlukan kepercayaan bahwa pembeli akan membayar barang yang dibeli. 

Pembeli butuh kepercayaan bahwa barang yang dibeli sesuai dengan yang dijual dan barang akan dikirim oleh penjual. Transaksi sangat mungkin terjadi diantara mereka yang tidak saling kenal.

Forum jual beli dapat dikatakan adalah sebuah jaringan informal yang diciptakan untuk mempertemukan penjual dan pembeli dalam satu norma yang dibuat oleh forum tersebut. Norma-norma itu yang kemudian harus dipatuhi oleh anggota forum jual beli tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun