Mohon tunggu...
Yan Provinta Laksana
Yan Provinta Laksana Mohon Tunggu...

titik kesetimbangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1+1 Tidak Selalu Sama dengan 2 dalam Matematika

9 April 2012   11:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:50 2286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada waktu belajar operasi bilangan matematika di sekolah dasar seringkali dimulai dari operasi bilangan yang sederhana yaitu pengenalan angka, setelah mengenal beberapa jenis bilangan maka akan dilanjutkan dengan operasi bilangan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Seringkali diajarkan kepada anak didik tentang operasi bilangan misalnya 1+1=2, hasil dari angka 2 itu muncul karena ada dua bilangan tunggal yang dijumlahkan termasuk 2+3=5 artinya ada dua bilangan yang dijumlahkan dengan tiga bilangan hingga menghasilkan angka lima. Metode pengajaran matematika seperti ini tidaklah salah, namun ada metode lain yang lebih memacu anak didik untuk berpikir logis yaitu matematika bukan hanya sekedar persoalan hitung menghitung atau pengukuran.

Matematika sendiri adalah salah satu induk ilmu sains yang bertujuan mengembangkan pemikiran secara logis dan berurutan yang metodenya salah satunya adalah dengan operasi bilangan. Kenapa 1+1 tidak selalu sama dengan 2 dalam matematika? Karena dalam matematika sendiri terdapat teknik perhitungan yang biasa disebut rekayasa matematika atau engineering mathematics, dalam proses perhitungan ini misalnya bisa didapatkan 1+1=5. Lalu bagaimana caranya? Perhatikan langkah berikut:

1+1 = 5 - (3)

atau

1+1= 5 + 6 - 9

atau

1+1= 5 x 3 - 13

dan seterusnya

Model perhitungan seperti diatas umumnya sangat jarang diajarkan pada peserta didik di mata pelajaran matematika sehingga timbul kesan matematika adalah pelajaran yang sulit dan menjadi sesuatu yang menakutkan. Banyak model kasus yang bisa diajarkan dalam pelajaran matematika terutama logika dalam kehidupan nyata, misalnya dalam suatu kasus seperti berikut:

Di suatu bus yang berjalan terdapat penumpang 4 orang anak yang masing-masing anak membawa keranjang yang berisi 4 ekor kucing. Jika ditanya berapakah jumlah kaki yang ada di dalam bus? (asumsi semua anak dan kucing yang dibawa memiliki kaki yang lengkap atau tidak cacat)

Apabila hanya menggunakan perhitungan biasa maka jawabannya akan seperti berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun