Mohon tunggu...
Yoyo Setiawan
Yoyo Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Melengkapi hidup dengan membaca dan menulis; membaca untuk menghayati betapa ruginya hidup tanpa ilmu, menulis untuk meninggalkan jejak bahwa kehidupan ini begitu berwarna.

Tenaga pendidik dunia difabel yang sunyi di pedalaman kabupaten Malang. Tempat bersahaja masih di tengah kemewahan wilayah lain. Tengok penulis kala sibuk dengan anak istimewa, selanjutnya kamu bisa menikmati pantai Ngliyep nan memesona! Temani penulis di IG: @yoyo_setiawan_79

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Arti Pentingnya Hari Ibu Bagimu?

22 Desember 2022   00:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   00:00 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Besok, tanggal 22 Desember 2022 bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu Nasional. Saat aku kecil, usia sekolah dasar, seperti asing mendengar ada hari Ibu. Pertama kali mendengar ada hari ibu, spontan hati ini bertanya: apa pentingnya hari Ibu?

Bagi orang yang tinggal di pedesaan dengan kultur kekeluargaan yang kental, esensi hari ibu seperti tidak terasa. Betapa tidak, mereka setiap saat bisa dengan mudah bertemu dengan semua orang yang mereka cintai: ibu, ayah, nenek, kakek, paman, bibi, cucu dan semua keluarga besar. Bisa jadi semua tetangganya adalah saudara/ keluarga besarnya!

Jadi saat ditanya kepada mereka: apa arti hari Ibu bagimu? Yah, seperti tidak ada yang istimewa... Baginya, sudah terbiasa mereka berkumpul dengan ibu, emak, mama atau biyung. Mungkin masih banyak sebutan sayang bagi wanita yang telah melahirkannya. Rasa kasih sayang dan kedekatan anak dengan ibu sudah tidak diragukan lagi. Tapi karena hal istimewa itu dilakukan setiap hari, maka terasa biasa saja, tak ada kesan istimewanya.

Beda lagi tentunya bagi orang yang tinggal di perkotaan. Terutama warga pendatang. Mereka tinggal di kota karena pindah dari desa. Saat di desa sudah tidak bisa mencari nafkah untuk keluarga, akhirnya mereka bermigrasi ke kota. Orang desa yang tinggal di kota, jauh dari keluarga memendam rasa rindu yang menggebu. Semua diabaikan demi dapur ngebul!

Orang urban yang merindukan kampung halaman hanya bisa menemui keluarga di saat-saat tertentu. Tentu akan banyak uang, tenaga dan waktu terbuang jika mereka melakukan hal ini terlalu sering. Kecuali saat darurat seperti musibah bencana alam, keluarga meninggal dan sebagainya. Tapi, jarang terdengar berita seorang perantau pulang kampung untuk memperingati hari Ibu bersama keluarganya! Aneh ya?

 Golongan berikutnya yaitu orang kota, penduduk asli kota tersebut. Apa pentingnya hari Ibu bagi mereka? Umumnya di kalangan ini sudah mengikuti tren negara maju dengan berkirim ucapan selamat hari Ibu lengkap dengan parcel, hampers atau hadiah tertentu untuk ibu kandungnya atau wanita yang dianggap sangat berjasa baginya. Saling berbagi kebahagiaan di hari istimewa walau bukan hari libur nasional.

Dengan bertambah canggih teknologi, semakin mutakhir cara penyampaian ucapan selamat hari Ibu ini. Berbagai media online jauh-jauh hari telah memuat tema ini lengkap dengan sejarah dan seluk beluknya dari masa ke masa. Media sosial apalagi, lebih gencar terutama dua-tiga hari sebelumnya. Berbagai emosi tentang ibu menghiasi lama media sosial beramai-ramai.

Banyak karya seni dadakan seperti cerpen, puisi, quote dan kata-kata mutiara berseliweran di sana. Tentunya ini ikut meramaikan even tahunan yang biasanya diadakan oleh instansi atau lembaga pemerintah dan swasta. Melihat semaraknya momen hari Ibu tahun ini perlu disikapi dengan bijaksana.

Apa tema Hari Ibu tahun 2022 ini? Peringatan hari istimewa yang diundangkan dengan Keppres no 316 tahun 1959 ini adalah: Perempuan Berdaya Indonesia Maju. Suatu harapan yang sangat mulia bagi para kaum ibu di Indonesia. Bangsa Indonesia sangat menghormati perempuan untuk maju agar Indonesia lebih berdaya, kompetitif dan lebih baik.

Emansipasi wanita sejak digemakan oleh R.A Kartini hingga kini mengalami pasang-surut perjuangan agar kaum perempuan Indonesia bisa sejajar tanpa meninggalkan kodratnya. Tentunya sangat berat tugas perempuan di dalam keluarga, masyarakat dan berbangsa dan bernegara. Itu semua tak aka nada hasilnya tanpa kerjasama bahu-membahu dengan semua pihak.

Selamat Hari Ibu. Tak terhitung air mata, keringat bahkan darah yang mengalir untuk membesarkan anak-anaknya tanpa mengharap balasan. Hanya doa semoga semua amal baikmu berbalas surga. Amin!

---000---

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun