Mohon tunggu...
suryo hadi kusumo
suryo hadi kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku "SEJARAH DUNIA LENGKAP : Dari Periode Klasik Sampai Periode Kontemporer" terbitan Anak Hebat Indonesia

saya hanyalah seorang pencinta seni dan pengkahayal, yang memiliki pikiran abstrak, serta mengabdikan diri kepada sebuah seni.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengenal Lamp, Band Indie Bergenre Jazz-Pop

8 Januari 2023   10:06 Diperbarui: 20 Februari 2023   22:30 4515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Band Lamp atau dalam romajinya yaitu "Ranpu" () adalah sebuah band indie  yang terlahir di Jepang pada era 2000an. Band indie ini mengusung genre shibuya-kei, pop jazz, city pop, bossa nova dan indie pop.

Awal pembentukan band ini ialah dimulainya dengan Someya yang berteman dengan Nagai karena kecintaan mereka pada musik periode 60an. Ketika mereka mulai kuliah, kedua orang itu diperkenalkan dengan Sakakibara yang kelak menjadi personilnya. Pada waktu yang bersamaan mereka memulai membentuk Lamp.

Tepatnya pada 9 April 2003, Lamp merilis album pertama mereka, Soyokaze Apartement Room 201. lalu pada tanggal 11 Februari 2004, mereka merilis album kedua, For Lovers. Meskipun penjualnnya tidak sebanyak album sebelumnya namun, For Lovers menjadi nomor lagu favorit pendengar selama bertahun-tahun setelahnya.

Di sini saya tidak akan membahas panjang lebar tentang perilisan album mereka beserta penciptaan dibaliknya. Namun, saya akan lebih membahas tentang warna musiknya yang unik

Lamp memiliki tiga personel tetapnya yaitu Someya, Nagai dan Sakakibara. Walaupun pada kenyataannya ketika live mereka membutuhkan lebih banyak personil namun ketiga personil itu yang selalu konsisten bersama-sama.

Warna khas musiknya terpancar kepada lirik yang puitis diiringi dengan musik santai bernafaskan jazz. Lagu "Symphony" dengan segala warna musiknya yang ramai menggambarkan sebuah kemurungan dalam yang bersandingkan dengan kontemplasi. 

Intro lagunya yang dimulai dengan iringan syntetizer membuat lagu ini terlihat sedih. Lamp mengajak pendengarnya untuk menikmati perasaan melankolis melalui lagunya.

Tidak kalah menarik lagi adalah lagu "Sachiko" yang masih satu album dengan "Symphony". Lagu "Sachiko" diawali dengan intro yang sangatlah indah dengan mengandalkan suara flute yang ditiup oleh Sakakibara dengan penuh penghayatan. Lagu ini seakan-akan mengajak kita sejenak untuk mengenang memori masa lalu kita seraya menikmati hidup masa sekarang. Suara Sakakibara yang lembut menambah keindahan lagu ini ketika diperdengarkan.

Love letter adalah lagu yang dirilis pada tahun 2018, lagu ini termasuk dalam album "Her Watch". Lagu ini berunuansa city pop yang sudah dimodernisir dengan nada-nada pop yang mudah dicerna namun tak menghilangkan esensi warna band Lamp. 

Lagu ini menunjukkan kedewasaan dalam musik di Lamp. Lagu ini memiliki warna modern daripada agu-lagu sebelumnya, menggambarkan sebuah kecerahan masa depan disertai rasa cinta.

Disamping itu Sakakibara memiliki proyek sampingan band yang dinamakan Minuano, musik yang diciptakan tidak kalah menarik dari sis estetika musiknya. Sebut saja lagu "24 O'clock", lagu ini menggambarkan karakter musik dan suara khas milik Sakakibara yang unik. Suaranya begitu halus, pelan dan mengalun indah dengan iringan musik syntesizer. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun