Granada merupakan kota bersejarah dan menjadi kota terakhir era Dinasti Islam di Eropa Barat sebelum akhirnya jatuh ke penguasa Kristen di bawah komando Raja Ferdinand dan Ratu Isabella tahun 1492 M. Dengan fakta sejarah tersebut, Granada memiliki beragam kekayaan warisan kebudayaan termasuk kuliner. Selain kuliner yang sangat terpengaruh oleh kuliner khas Arab, Granada sendiri memiliki kuliner unik- legendaris dan bernuansa religious, Kristiani khususnya. Kuliner unik tersebut berupa sebuah roti yang disebut dengan roti Pionono.
Roti Pionono ini sengaja dibuat oleh pemilik Cafe Ysla di kota Granada tepatnya sekarang di Jl. Avenida Constitucion 3, Granada, masih di sekitaran kampus Universidad de Granada (UGR), Spanyol. Roti Pio Nono dibuat tahun 1879 sebagai bentuk penghormatan kepada Paus Pius ke-IX. Maka bentuk roti ini pun cukup unik karena di bagian atas terdapat miniature keci mirip peci yang biasa dipakai oleh Paus, atau disebut dengan zucchetto. Roti Pionono rasanya manis, dan bahkan rasa manisnya sangat kuat.
Saya sendiri mengetahui roti unik ini karena diajak oleh dosen UGR yaitu Professor Miguel saat ngopi santai sore hari setelah beraktivitas di kampus UGR. Prof. Miguel menyatakan bahwa roti Pionono tersebut aman dan dapat dikonsumsi oleh Muslim seperti kami.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI