Mohon tunggu...
Yovianus Toni
Yovianus Toni Mohon Tunggu... Konsultan - Iklim berubah, saya juga

Lihat, tandai

Selanjutnya

Tutup

Nature

SBY Bilang: Take Action, jangan Take Only

28 November 2012   06:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:33 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1354082819256169113

[caption id="attachment_211787" align="aligncenter" width="300" caption="Logo 1 miliar pohon (diambil dari: dephut.go.id)"][/caption] 28 November sudah jadi Hari Menanam Pohon, sebagai rangkaian dari gerakan 1 miliar pohon. Satu orang satu pohon, setiap tahun. Tahun ini, di Cengkareng, acaranya dihadiri langsung oleh Presiden SBY dan Boediono.

Seperti acara kepresidenan lainnya, hanya TVRI yang menyiarkannya secara langsung.

Ini adalah tahun ke-3. Gubernur Bibit Waluyo menceritakan bagaimana dia menyebarkan virus semangat menanam pohon dengan slogan Sak Uwong Sak Uwit, dipanggil SUSU. Dalam kunjungannya ke desa-desa dia selalu bilang “Ojo lali yah, Susu”. Slogan itu membuatnya mampu menjadikan Jawa Tengah sebagai yang provinsi yang terbanyak menanam pohon tahun ini. Dia diganjar Platinum Gold karena sudah 3 tahun berturut-turut menang.

Setelah menyerahkan penghargaan kepada sejumlah pihak, presiden menyampaikan sambutan berisi pujian dan ajakan. Beberapa kali menonton sambutan Presiden, kali ini SBY terlihat begitu gembira. Program 1 miliar pohon berhasil. Berhasil karena ada sambutan luar biasa pihak-pihak di luar pemerintahan. Masyarakat, korporasi, LSM mendukung.

SBY bahkan menyindir sejumlah pihak yang awalnya ragu-ragu tapi pada akhirnya percaya bahwa menanam 1 miliar pohon bukan sekedar pencitraan. Tidak jelas siapa yang dimaksud.

Beliau sempat juga menceritakan ulang saat Konferensi Perubahan Iklim Kopenhagen 2008 di mana akan terjadi kebuntuan akibat perdebatan mekanisme kerjasama terkait melawan perubahan iklim. Meretas kebuntuan, tidak tanggung-tanggung, Indonesia secara sukarela menyatakan niat menurunkan tingkat emisinya hingga 26% sebelum tahun 2020.

Asal diketahui, kewajiban mengurangi emisi hanya dikenakan kepada negara-negara industri sebagaimana tercantum pada lampiran 1 (annex-1), Protokol Kyoto. Ada kurang lebih 40 negara.

Bagi SBY, daripada banyak debat lebih baik ambil tindakan nyata. Take action, jangan take only. Dia menyindir negara-negara maju waktu itu.Jadi boleh dibilang gerakan satu orang satu pohon berawal dari komitmen Indonesia di pentas dunia itu.

Niat sukarela Indonesia akan dibeli oleh negara-negara annex-1 sesuai dengan jumlah emisi. Sambil kita menghitung jutaan dollar yang didapat, negara yang membeli kemudian dapat dianggap sudah menjalankan kewajibannya. Moratorium penebangan hutan di Riau, Jambi dan Aceh adalah sebagian contoh. Atau dikenal dengan mekanisme REDD+.

Saya kira, membesarkan pohon jauh lebih sulit dari menanamnya. Jauh lebih sulit lagi menjadikannya hutan. Dan yang paling gampang adalah menebang pohon yang sudah jadi hutan.

Dalam acara tersebut, Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Lodewijk, juga menceritakan pengalamannya menanam di sekitar Danau Toba. Dia mengerahkan seluruh tentara di bawah pimpinannya untuk menanam pohon, mendirikan tenda dan menjaganya beberapa hari. Setelah 3 tahun, dari 1,2 juta bibit pohon yang ditanam, 20ribuan mati. Hanya 2 persen. Dia pun turut dapat penghargaan untuk usahanya itu.

Sayangnya kita belum menghitung, setelah 1 miliar pohon ditanam, berapa miliar pohon justru hilang oleh legal logging dan illegal loging.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun