Apakah ada yang percaya, ketika seorang yang berjualan laris lalu tiba-tiba sepi karena dibuat oleh pesaingnya? Ya, aku percaya, bagaimana dengan teman-teman?
Entah apa yang ada di benak pesaing itu sehingga tega mengambil rezeki pedagang yang laris tersebut karena ingin dagangannya laris. Awalnya tak pernah memikirkan hal negatif dalam arti dibuat oleh pesaing, tapi saat ada tetangga yang bertanya mengapa tutup saat sang penjual buka, menjadi berbeda.
Hal itu yang menjadi awal di mana sang penjual itu mencari apa yang ia lakukan. Tepat, dulu ada yang pernah membeli nasi putih saja ke penjual itu, tetapi ditolak dan dagangan masih laris.
Beberapa waktu kemudian, sang tetangga membeli nasi putih saja dan karena sudah kenal, maka dilayani. Semenjak itu, penjualan menurun dan akhirnya tak ada yang beli sama sekali.Â
Itulah, persaingan di dunia kuliner yang pernah kami temukan di saat-saat ini dengan cara yang tidak baik. Waktu aku berkunjung ke rumah beliau, ada sosok di jalan tepat depan rumah beliau saat maghrib. Apakah itu?
Hari berikutnya, aku sedang mencuci tangan di sebuah wastafel kantor, muncul lagi aroma bunga yang begitu harum. Lalu aku bercerita ke salah satu temanku, apakah ia juga merasa hal yang sama denganku, ia menjawab tidak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI