Mohon tunggu...
Young Man
Young Man Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tidak ada yang abadi di dunia ini, berbuat baiklah selagi kau mampu.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Modus arisan online di Unimal: Mahasiswi asal Tanjung balai diduga terlibat penipuan, korban tuntut pertanggungjawaban

20 Mei 2025   13:15 Diperbarui: 20 Mei 2025   13:15 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alya Agnes Yulanda (Sumber: instagram)

Lhokseumawe -- Mahasiswi Universitas Malikussaleh (Unimal) asal Tanjung Balai, Sumatera Utara, Alya Agnes Yulanda, Program Studi Manajemen angkatan 2021, kini menjadi sorotan setelah diduga bekerja sama dengan oknum penipu berkedok arisan online bernama Putri Anggriyana. Modus yang digunakan adalah sistem "tarikan" arisan yang dipromosikan secara masif melalui media sosial.

Berdasarkan keterangan salah satu korban, Alya Agnes Yulanda secara aktif mempromosikan arisan online tersebut dan menjanjikan keamanan serta tanggung jawab penuh atas dana yang disetor.

"Kalo ada apa-apa aku yang tanggung jawab, karena aku yang bagikan," tulis Alya dalam salah satu tangkapan layar percakapannya dengan korban.

Namun kenyataannya jauh dari janji. Korban yang telah ikut dalam sistem "tarikan" dengan nominal Rp2.000.000 per bulan. 12 Mei 2025 korban mendapat giliran "get" (uang yang seharusnya diterima) dengan dalih-dalih tidak masuk akal dari pihak pengelola arisan. Mulai dari alasan keluarga terkena musibah, belum gajian, hingga alasan pribadi seperti "pasangan baru putus" disebutkan untuk menunda pembayaran.

Pada tanggal 12 Mei 2025, korban meminta pertanggungjawaban kepada Alya. Namun responsnya mengecewakan:

"Aku cuma anggota dia aja, spam terus aja," jawab Alya enteng, seolah lepas tangan dari tanggung jawab yang sebelumnya ia janjikan.

Selama 13 hingga 16 Mei, korban kembali mencoba menghubungi Alya, namun tak ada satu pun pesan yang dibalas. Hingga akhirnya korban menghubungi trus putri anggriana. dari 13-17 Mei, korban hanya menerima cicilan sebesar Rp1.350.000 dari total uang "get"-nya, itu pun dipotong Rp100.000 dengan dalih biaya admin. Parahnya, korban belum menerima seluruh haknya, tetapi pengelola sudah merasa berhak atas potongan tersebut.

"Kami bukan cuma kecewa, tapi juga merasa ditipu oleh orang yang kami anggap teman sendiri," ujar korban.

Korban berharap Alya Agnes Yulanda menunjukkan itikad baik dan menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan sebelum diproses secara hukum. Namun hingga berita ini diturunkan, Alya masih aktif menawarkan arisan baru kepada publik, tanpa kejelasan atas tanggung jawab terhadap peserta lama yang telah dirugikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun