Sementara Tama hanya mengangguk dan pergi ke bagian timur hutan. Ia memanggil semut-semut merah dan burung pelatuk untuk membantu mengendalikan ulat. Dalam waktu seminggu, pohon-pohon mulai pulih, dan buah-buahan kembali tumbuh.
Hewan-hewan melihat mana pemimpin yang berpikir panjang dan mana yang hanya bicara lantang.
Tama mendekati Zura dan berkata,
"Terbang tinggi memang hebat, Zura. Tapi memimpin bukan soal melihat dari atas, melainkan merasakan dari bawah."
Zura terdiam, tidak menerima kekalahan, tapi tidak bisa menyangkal bukti. Ia pun terbang pergi, memilih menjauh dari pusat hutan, hidup dalam sunyi dan sesekali masih menyombongkan diri pada burung-burung kecil.
Sementara itu, Hutan Amazon kembali tenang, dan Tama tetap dihormati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI