Pemikiran ekonomi aliran monetaris merupakan suatu pendekatan dalam ekonomi yang menekankan pada pentingnya peran uang dan kebijakan moneter dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Aliran monetaris ini dikembangkan oleh seorang ekonom terkenal bernama Milton Friedman pada pertengahan abad ke-20.
Pada pemikiran aliran monetaris, perubahan dalam jumlah uang yang beredar di dalam perekonomian memiliki dampak langsung terhadap harga-harga dan tingkat aktivitas ekonomi di masyarakat. Mereka juga berpendapat bahwa penyebab utama terjadi inflasi yaitu pertumbuhan berlebihan dalam jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu, pengendalian inflasi dapat dicapai dengan mengatur pertumbuhan suplai uang yang stabil.
Konsep penting dalam pemikiran aliran monetaris yaitu "kebijakan moneter yang longgar" atau "kebijakan moneter yang konsisten" yang berarti bahwa bank sentral harus berfokus pada menjaga stabilitas nilai uang dengan menjaga pertumbuhan suplai uang yang moderat dan kebijakan moneter yang stabil dan konsisten akan menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif bagi pertumbuhan jangka panjang.
Pemikiran aliran monetaris juga menekankan pentingnya kebijakan fiskal yang hati-hati dan pengawasan terhadap aktivitas perbankan dan kebijakan fiskal yang tidak bertanggung jawab, seperti defisit anggaran yang besar, dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan menyebabkan inflasi.
Beberapa kritikan tentang pemikiran aliran monetaris yang disebutkan oleh beberapa ekonom yaitu pendekatan ini terlalu mengabaikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi aktivitas ekonomi, seperti permintaan agregat dan faktor-faktor struktural. Selain itu, beberapa juga berpendapat bahwa aliran monetaris terlalu fokus pada pengendalian inflasi dan mengabaikan aspek-aspek lain dari perekonomian, seperti kesenjangan sosial dan ketimpangan pendapatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI