Mohon tunggu...
Yosia Solaiman
Yosia Solaiman Mohon Tunggu... Penulis Independen

Jika Ingin Mengenal Isi Dunia, MEMBACALAH Jika ingin Dunia Mengenalmu, MENULISLAH

Selanjutnya

Tutup

Bola

Cak Bejo Sugiantoro & Legacy-nya bagi Para Orang Tua

26 Februari 2025   15:06 Diperbarui: 26 Februari 2025   15:06 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rachmat Irianto dalam satu Pertandingan saat berkostum Persebaya (sumber : Kompas.com)

Demikian pula dengan sang putra, Rachmat Irianto, kontrak profesional pertama sebagai pemain sepakbola adalah dengan klub yang sama dengan sang bapak, Persebaya. Apalagi Rachmat Irianto juga kelahiran Surabaya dan dibesarkan oleh klub anggota internal Persebaya, sudah wajar jika ia menjadi pemain Persebaya dan ia juga menjadi Kapten Tim di Persebaya.

Namun, pada tahun 2022, secara mengejutkan, sang anak, tiba -- tiba ingin keluar dari Persebaya Surabaya dan akan pindah ke Persib Bandung !

Sebagai orang tua, tentu ini adalah kabar yang mengejutkan, namun disinilah Bejo Sugiantoro benar -- benar menjadi seorang ayah, seorang bapak, dan juga sahabat berdiskusi atau tukar pikiran dengan sang anak. Seperti dikutip dari beberapa media mainstream, Sang anak menjelaskan bahwa ada anggapan minor dari beberapa pihak yang menganggap bahwa dirinya bisa menjadi anggota tim Persebaya karena "bawaan / titipan" dari sang ayah yang adalah legenda di Persebaya. Sang anak ingin membuktikan bahwa anggapan seperti itu tidak benar dan ia tidak ingin tertekan dengan anggapan seperti itu. Selain itu, sang anak ingin menyamai rekor sang ayah yang bisa menjadi Juara Liga Indonesia. Dimana jika ia bergabung di Persib Bandung, bisa jadi keinginan tersebut bisa terwujud, karena seperti Persebaya Surabaya, Persib Bandung juga merupakan salah satu team besar di Persepakbolaan Indonesia.

Tidak mudah tentunya bagi seorang ayah saat anaknya menyampaikan hal yang bisa jadi tidak pernah terlintas di pikirannya. TETAPI, di sinilah luar biasanya Bejo Sugiantoro, kepemimpinannya yang baik dan luar biasa saat menjadi Kapten Kesebelasan di tim sepakbola ketika aktif bermain, terus dibawanya. Ia mendengarkan segala pemikiran dan alasan putranya dan ia pun mengijinkan anaknya untuk mengambil jalan yang paling bagus saat itu.  

Foto Bersama Keluarga Bejo Sugiantoro saat Rachmat Irianto meraih gelar Juara Liga Indonesia (sumber : jawapos.com)
Foto Bersama Keluarga Bejo Sugiantoro saat Rachmat Irianto meraih gelar Juara Liga Indonesia (sumber : jawapos.com)

Dan, seperti diketahui, kisah kepindahan Rachmat Irianto tersebut "Happy Ending", dan juga terbukti naluri Bejo Sugiantoro (yang tentunya juga direstui sang istri), yang memberikan ijin dan restu pada sang anak adalah tepat,  dimana pada musim kompetisi 2023 / 2024, tim yang diperkuatnya menjadi Juara Liga Indonesia, sehingga Impian atau cita -- cita sang anak, yang ingin menyamai prestasi sang ayah tercinta pun terwujud. Anak dan bapak, sama sama menjadi Juara Liga Indonesia.

Kata -- kata bijak mengatakan bahwa jika Tindakan seorang anak, tidak mendapat restu dari orang tua, maka sulit untuk mencapai sukses. Rachmat Irianto sukses, berarti itu menunjukkan bahwa kedua orang tua yang menyayanginya, merestui dan mendukung pilihannya.

Apa yang dilakukan oleh sang legend, Bejo Sugiantoro, memang luar biasa, sebagai bapak atau ayah yang baik, ia tidak memaksakan keinginan atau kepentingannya. Saat itu, sebagai salah satu pihak yang memiliki posisi di Persebaya Surabaya, bisa saja ia tidak menyetujui atau merestui keinginan sang anak, karena logika umum menunjukkan, tentu kurang pas, jika bapak di Persebaya, sedangkan anaknya pindah ke Persib, padahal selama di Persebaya, prestasi Rachmat Irianto termasuk bagus. Wajar jika dalam perjalanan karir prestasi seseorang, kadang bagus, kadang kurang bagus, naik - turun, namun secara keseluruhan Rachmat Irianto adalah bagus, terbukti ia menjadi langganan di Tim Nasional Indonesia.

Ini adalah salah satu warisan (legacy) yang ditinggalkan oleh Bejo Sugiantoro sebagai seorang bapak sekaligus sahabat bagi sang anak, Rachmat Irianto.

Kita semua juga bisa mengambil hikmah atau inspirasi dari kisah luar biasa ini, sebagai orang tua, jika anak kita memiliki pilihan yang bisa jadi berbeda dengan apa yang kita inginkan, kita hendaknya berpikir secara dewasa dan bijak, tidak langsung menghakimi bahwa pilihan itu tidak bagus atau jelek. Sepanjang apa yang dipilih sang anak tidak bertentangan dengan norma agama, norma kesusilaan dan hal -- hal baik yang ada di Masyarakat, sah -- sah saja, karena seorang anak adalah pribadi yang pasti memiliki pemikiran dan pendapat sendiri. Kelak sebagai orang tua, ketika saatnya tiba, kitapun akan meninggalkannya, tidak bisa dampinginya terus, maka tidak ada salahnya memberikan kepercayaan padanya.

Yang penting, adalah rutin berkomunikasi dan memiliki hubungan yang akrab, sehingga saat anak ada masalah atau problem, ia tidak akan segan berdiskusi dan sampaikan ke orang tuanya. Jangan sampai, karena kurangnya komunikasi, anak akhirnya meminta pendapat dari teman -- teman yang kurang baik, sehingga akhirnya malah terjerumus dalam hal hal buruk. Ingatlah, pepatah bijak mengatakan bahwa "Pergaulan yang Buruk, akan Merusakkan Kebiasaan yang Baik" .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun