Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menuju Ujian Sejati Klopp & The Kop

24 Desember 2016   08:18 Diperbarui: 24 Desember 2016   08:29 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gegenpressing, dalam bahasa Jerman, atau Counter-pressing, dalam bahasa Inggris (Gegen=counter), adalah taktik andalan Juergen Klopp, pelatih Liverpool. The Normal One, begitu ia menyebut dirinya, menjadikan gegenpressing, sebagai wujud nyata pandangannya soal sepakbola. Menurutnya, jika diibaratkan sebagai aliran musik, sepakbola adalah musik heavy metal; cepat, dan penuh energi, dengan headbang sebagai bumbunya. Dalam penerapannya, taktik ini menjadikan pressing ketat, dan transisi kilat, dari bertahan ke menyerang, setelah merebut bola, atau menyerang ke bertahan, saat kehilangan bola, sebagai konsep dasarnya. Konsep dasar ini, lalu dipadukan dengan intensitas, kecepatan, dan efektivitas serangan tinggi sebagai motornya, plus koordinasi antarlini yang baik, sebagai kuncinya.

Setelah sempat kesulitan, dalam menerapkan gaya ini, di Liverpool musim lalu. Musim ini, Klopp mulai mampu menerapkan konsep gegenpressing, secara utuh, meskipun, dengan gaya agak berbeda, dengan gegenpressing yang ia terapkan di Dortmund. Secara taktik, Klopp kini lebih fleksibel, ia tidak hanya terpaku dengan  pola 4-2-3-1. Tapi, ia juga fasih dalam menerapkan pola lain, mulai dari 4-3-3, 4-1-4-1, sampai 4-6-0 (jika Roberto Firrmino ditugaskan sebagai no 9 palsu). Selain fleksibel dalam formasi, Klopp juga fleksibel dalam hal rotasi pemain, atau pertukaran posisi pemain. Hasilnya, Liverpool mampu tampil bagus sejauh ini, dengan duduk di posisi 2 klasemen sementara Liga Inggris. Di ajang lain (Piala Liga), Si Merah sudah menapak babak semifinal, dan akan melawan Soutthampton. Sebuah performa, yang bahkan melampaui ekspektasi awal sebagian penggemar Si Merah, termasuk Saya sendiri.

Tapi, berbeda dengan liga-liga di Eropa, yang umumnya menerapkan jeda musim dingin, Liga Inggris justru menjadikan periode puncak musim dingin ini, sebagai fase tersibuk kompetisi, dengan setiap tim bisa bertanding, 3-4 kali dalam sepekan. Periode sibuk ini, baru benar-benar  berakhir, pada akhir bulan Januari. Pada periode supersibuk inilah, keampuhan sistem gegenpressing Klopp akan benar-benar diuji.

Padatnya jadwal pertandingan, tingginya intensitas permainan, dan mepetnya waktu istirahat pemain, membuat mereka menjadi rentan cedera. Apalagi, Sadio Mane harus absen di bulan Januari, karena akan membela timnas Senegal, di Piala Afrika. Padahal, Mane adalah salah satu pemain kunci Klopp musim ini. Selain itu, Philippe Coutinho masih belum pulih benar, dari cedera engkel.

Di sinilah kecerdasan taktikal Klopp, dan konsistensi Liverpool diuji. Jika mereka mampu konsisten menampilkan performa bagus, Liverpool akan lolos ke Liga Champions musim depan. Bahkan, bukan tidak mungkin, Liverpool dapat menyaingi Chelsea, dalam perburuan gelar Liga Inggris musim ini.

Memang, sejauh ini, hingga pekan ke 17, Liverpool (nilai 37) masih tertinggal 6 poin, di belakang Chelsea, si pemuncak klasemen (nilai 43). Chelsea juga mampu mencatat rentetan kemenangan beruntun. Tapi, tak ada tim yang mampu selalu tampil sempurrna. Sehebat apapun sebuah catatan bagus, ia akan selalu memiliki awal dan akhir. Mampukah Klopp dan The Kop?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun