Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Otak-atik Fatal Liverpool

6 Oktober 2025   08:16 Diperbarui: 6 Oktober 2025   08:16 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mencatat awal sempurna hingga akhir bulan September 2025, Liverpool menapak dua kekalahan 1-2 atas Crystal Palace dan Chelsea di Liga Inggris, dan satu kekalahan 0-1 dari Galatasaray di Liga Champions. Bisa dibilang, ini adalah satu periode krisis.

Sekilas, ini adalah satu kejutan, karena The Reds punya tim yang cukup segar, karena baru saja "direnovasi" besar-besaran. Tapi, kalau dilihat lagi, ini tidak mengejutkan.

Selain karena skema permainan yang mulai bisa dibaca, otak-atik formasi dan posisi juga merusak soliditas tim. Memang, ada faktor cedera dan rotasi pemain yang memaksa pemain tertentu berubah posisi.

Ini terlihat pada Dominik Szoboszlai, yang jadi bek kanan dadakan setelah Jeremie Frimpong dan Connor Bradley sempat absen karena cedera. Awalnya, otak-atik ini terlihat berhasil, karena bintang Timnas Hongaria itu justru mampu tampil konsisten, bahkan mencetak gol dan assist.

Tapi, pergeseran posisi ini malah merusak keseimbangan yang sudah ada di lini tengah. Ketika eksperimen itu berlanjut ke posisi bek tengah pascacedera Giovanni Leoni, keseimbangan yang sudah rusak semakin rusak.

Seperti diketahui, pada beberapa kesempatan, Liverpool menggeser Ryan Gravenberch menjadi bek tengah. Meski secara postur dan teknik cukup mampu, ini meninggalkan ruang kosong di lini tengah.

Akibatnya, sektor dapur serangan menjadi kacau. Tidak ada lagi kontrol dan kreativitas mengalir di lini tengah seperti sebelumnya. Ini membuat lini depan menjadi tumpul, dan lini belakang menjadi rawan ditembus.

Dalam situasi seperti ini, hanya butuh sedikit peluang berbahaya untuk mencetak gol dan mengontrol situasi. Cukup dengan skor tipis, kemenangan sudah bisa diamankan.

Ini sudah terjadi di Liverpool dalam tiga pertandingan beruntun, dan bisa berlanjut, bahkan makin parah, jika tak ada perbaikan segera.

Memang, ini era dimana seorang pemain sepak bola punya tuntutan untuk bisa bermain di beberapa posisi berbeda. Ada juga situasi seperti cedera pemain atau kebutuhan taktis yang mengharuskan seorang pemain berada di luar posisi alaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun