Meski terlihat kreatif, bukan berarti ini bisa terus dilakukan. Dalam keadaan darurat, otak-atik posisi pemain memang efektif, bahkan bisa menghadirkan kejutan.
Tapi, bukan berarti ini bisa terus dilakukan, karena bisa merusak keseimbangan tim, khususnya dalam kondisi tim sudah bebas cedera di posisi tertentu. Akibatnya, sesuatu yang bisa diharapkan jadi kekuatan malah berbalik jadi senjata makan tuan.
Bagi sebuah tim, lawan yang kuat dan alot memang menjengkelkan, tapi jika lawan itu datang dari diri sendiri, ternyata jauh lebih menjengkelkan. Bukan karena dia kuat, tapi karena dia memperlihatkan semua kelemahan ke lawan secara jujur.
Mungkin, inilah satu alasan mendasar, kenapa pepatah berkata, "musuh terbesar dan terkuat adalah diri sendiri".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI