Segera setelah menuntaskan musim 2024-2025 yang terasa ambyar, Manchester United langsung memulai proses "reparasi tim" dengan mendatangkan Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers.
Ada harapan besar tim di transfer ini, yang setidaknya tergambar dari ongkos transfer sebesar 62,5 juta pounds, kontrak jangka panjang, dan gaji 200 ribu pounds per pekan.
Harapan ini cukup masuk akal, karena Cunha datang membawa bekal performa konsisten bersama Wolves, dengan banyak membantu tim berkostum kuning itu lepas dari ancaman degradasi, khususnya di musim 2024-2025.Â
Penyerang asal Brasil ini bahkan menghadirkan juga momen ajaib, seperti saat dirinya mencetak gol "Olimpico" ke gawang Manchester United, lewat tendangan sepak pojok.
Secara taktis, eks pemain Atletico Madrid ini juga tidak asing dengan formasi dasar 3-4-3 andalan Ruben Amorim di Manchester United, karena Wolves juga terbiasa mengandalkan formasi dasar serupa.
Penyerang kelahiran tahun 1999 ini juga sudah terbiasa dengan intensitas tinggi khas Liga Inggris. Jadi, ini adalah satu langkah transfer yang seharusnya tidak berisiko terlalu tinggi.
Di sisi lain, kedatangan sang penyerang gesit ke Old Trafford, juga menyiratkan sebuah isyarat berbeda, dari Manchester United yang selama ini banyak dikenal orang.
Optimisme memang masih ada, tapi tak langsung melambung tinggi seperti dulu, karena pemain yang datang kali ini bukan berasal dari klub besar.
Dengan posisi tawar klub yang tak terlalu bagus, peluang mendaratkan pemain bintang akan sangat terbatas. Mau tak mau, MU dan Manchunian harus berpandangan lebih realistis soal transfer pemain.
Bisa dibilang, bursa transfer musim panas 2025 akan menjadi momen awal Manchester United menerapkan ide dan konsep taktik Ruben Amorim secara utuh. Dari formasi, sistem, sampai pemain yang didatangkan, semuanya murni ide sang pelatih.