Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Chelsea Era Boehly, Proyek Mahal tapi Gagal?

7 Februari 2024   17:12 Diperbarui: 8 Februari 2024   02:10 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilik Chelsea, Todd Boehly, menyaksikan laga Liga Inggris antara Chelsea dan Leicester City di Stadion Stamford Bridge, London, 27 Agustus 2022. (AP/DAVID CLIFF via Kompas.id)

Dalam konteks sebagai sebuah proyek olahraga, sebuah klub sepak bola biasanya menggunakan beragam strategi dalam membangun tim. Ada yang royal belanja pemain, ada yang memperbarui akademi, dan ada juga yang memadukan keduanya.

Dari beragam cara itu, tujuan akhirnya sama-sama meraih trofi atau bisa bersaing di level atas. Entah cepat atau lambat, biasanya hasil itu akan terlihat di lapangan.

Tapi, teori ini terlihat seperti jauh panggang dari api di Chelsea, khususnya sejak dipegang Todd Boehly. Mereka memang bisa lolos ke babak final Carabao Cup, tapi tampil seadanya di Liga Inggris.

Jangankan bersaing di papan atas, menggapai zona Eropa saja masih sangat kesulitan. Padahal, tim ini mayoritas bermateri pemain muda potensial macam Enzo Fernandez dan Levi Colwill.

Dalam setahun terakhir, klub penghuni Stadion Stamford Bridge juga menggelontorkan dana lebih dari satu miliar pounds untuk belanja pemain (kebanyakan berusia 23 tahun kebawah) dan mengontrak pelatih. Orientasi jangka panjang mereka juga terlihat, dari kontrak jangka panjang buat para pemain, dengan durasi mencapai 7-9 tahun.

(Goal.com)
(Goal.com)

Andai ini game simulasi sepak bola, Chelsea jelas sudah punya tim yang siap ditempa untuk berkompetisi di level atas. Paling tidak, mereka tidak perlu repot belanja pemain besar-besaran di masa depan.

Tapi, dunia nyata berbeda dengan dunia game. Peran pemain senior atau pemain yang sudah "jadi" di usia puncak pesepak bola tetap dibutuhkan, dan aspek ini seperti diabaikan begitu saja oleh manajemen Si Biru.

Alhasil, grafik performa tim jadi terlihat kacau. Kadang bisa menang dengan skor meyakinkan, tapi lebih sering kehilangan poin secara mengenaskan.

Tak ada lagi tim ambisius yang dulu pernah begitu lapar dan meraih segalanya. Chelsea yang sekarang hanya sebuah tim yang bergerak tanpa arah. Apesnya, dari sejumlah transfer yang sudah dilakukan, lebih banyak pemain yang flop ketimbang bersinar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun