Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kembalinya Sisi Overproud di Sepak Bola Nasional

23 Juni 2023   15:47 Diperbarui: 23 Juni 2023   16:04 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laga ujicoba internasional FIFA antara Indonesia Vs Argentina memang sudah berlalu beberapa hari, tapi gaungnya masih terasa. Meski kalah 0-2, ada sisi positif yang memang ditampilkan Timnas Indonesia di laga ini.

Mulai dari stamina yang tidak kendor sampai akhir, lini belakang yang tampil cukup baik, sampai suporter yang relatif tertib di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Semua berpadu dengan sangat baik, dan mendatangkan banyak pujian.

Dari Presiden Jokowi sampai warganet kurang lebih sepakat, tim asuhan Shin Tae-yong tampil baik. Kekalahan 0-2 pun masih bisa diterima, karena tim yang dihadapi adalah tim peringkat 1 FIFA dan juara Piala Dunia.

Tapi, dibalik sisi positif itu, ada satu sisi negatif yang muncul, yakni kembalinya sisi bangga berlebihan alias "overproud" di sepak bola nasional. Sebenarnya ini adalah satu hal yang bisa dibilang menjadi kebiasaan lama di sepak bola nasional.

Memang, ada beberapa momen positif yang jadi pemberitaan. Mulai dari momen tukar kaos Elkan Baggott-Cristian Romero, lemparan jauh Pratama Arhan, sampai adu sleding Asnawi-Garnacho.

Pada batas tertentu, momen-momen ini memang keren, tapi ketika pemberitaan dan pembahasan yang ada terlalu berlebihan, rasanya jadi terkesan aneh. Ada ada satu rasa bangga berlebihan, dari hal-hal yang seharusnya normal di sebuah pertandingan.

Entah sudah berapa kali berita soal momen-momen viral ini diangkat. Asnawi bahkan sampai diwawancara media soal detail momen duel individunya dengan pemain muda Manchester United itu.

Mungkin, ini bisa jadi satu memori spesial, karena lawan yang dihadapi terbilang spesial. Kapan lagi tim juara dunia bermateri pemain liga top Eropa datang bermain di laga resmi ke Indonesia?

Tapi, ketika itu dibahas sampai berlebihan, kita patut menduga, dari sikap "overproud" ini, jangan-jangan ada upaya untuk membuat "framing" tentang potensi pemain, dan menghadirkan rasa puas diri, seperti yang sudah-sudah.

Berhubung fenomena ini sudah berulang sejak lama, jelas perlu ada kesadaran kolektif, untuk menjaga supaya kebiasaan norak ini bisa dikurangi, syukur-syukur dihapus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun