Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memaklumi Keputusan Elkan Baggott

17 Desember 2022   07:16 Diperbarui: 17 Desember 2022   07:26 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong (pelatih Timnas Indonesia) dan Elkan Baggott (Tribunnews.com)

Jelang Piala AFF 2022, Timnas Indonesia dipastikan tidak akan diperkuat Elkan Baggott. Penyebabnya, Gillingham akan menghadapi jadwal padat di akhir tahun 2022 sampai awal tahun 2023 (bersamaan dengan gelaran Piala AFF 2022), dalam posisi masih terpuruk di dasar klasemen sementara League Two.

Selain berjuang di klasemen, klub kasta keempat Liga Inggris itu juga akan menghadapi dua klub kasta tertinggi Liga Inggris, yakni Wolverhampton Wanderers (babak 16 besar Piala Liga, 21/12) dan Leicester City (Putaran Ketiga Piala FA, 7/1). Sebelumnya, pengalaman serupa juga didapat di Piala Liga, saat mendepak Brentford lewat adu penalti.

Dengan posisinya sebagai pemain reguler di klub, tenaga pemain bertinggi badan 194 cm ini jelas dibutuhkan. Performanya juga cukup oke untuk ukuran seorang bek tengah, karena mampu mencetak 4 gol dari total 26 penampilan.

Modal performa dan menit bermain ini jelas penting untuk perkembangan Elkan Baggott sebagai seorang pemain, karena untuk inilah Ipswich Town (klub League One Inggris) meminjamkannya ke Gillingham.

Di usianya yang masih 20 tahun dan bermain di Eropa, mendapat menit bermain sebanyak mungkin adalah satu kebutuhan dasar, untuk membangun karier dalam jangka panjang. Ditambah lagi, ada kesempatan bertemu klub kasta tertinggi Liga Inggris yang akan jadi pengalaman berharga.

Jadi, ketimbang fokus mengejar target jangka pendek, tapi mengalami kerugian dalam jangka panjang, memang sudah seharusnya Elkan memilih yang terbaik untuk kariernya. Sebagai seorang pemain profesional, sikapnya sudah sangat profesional.

Mungkin, akan ada narasi soal "bela negara" yang didengungkan, tapi untuk situasi seperti ini, narasi itu tidak relevan. Akan jauh lebih membanggakan, kalau pemain yang berkiprah diluar negeri sepertinya mendapat banyak menit bermain dan terus berkembang, daripada hanya mampu menarik banyak followers di media sosial klub.

Lagipula, Piala AFF secara teknis berada di luar kalender FIFA. Kalaupun menang, bobot poin yang didapat hanya setara dengan pertandingan ujicoba non-FIFA Matchday.

Ada manfaat, tapi hanya sedikit. Piala AFF memang terlihat bergengsi, tapi sebenarnya tidak seperti itu.

Selain Elkan, ada juga Chanatip Songkrasin (Thailand) yang mengambil keputusan serupa. Pemain Kawasaki Frontale ini memilih beristirahat penuh di masa libur kompetisi Liga Jepang, supaya bisa lebih fokus mempersiapkan diri menghadapi musim depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun