Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menakar Kiprah Wakil Afrika di Qatar

9 November 2022   14:32 Diperbarui: 10 November 2022   01:15 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sadio Mane dan Erick Choupo-Moting (Goal.com)

Sejak mencatat prestasi itu, salah satu negara produsen kopi terbesar dunia ini tak pernah lolos dari fase grup, bahkan sempat absen di edisi 2006 dan 2018.

Jika catatan buruk ini masih menghantui anak didik Rigobert Song, sepertinya cerita yang sama akan hadir lagi di Qatar.

Para pelatih tim Afrika di Piala Dunia 2022, diisi nama lokal (KBC.co.ke)
Para pelatih tim Afrika di Piala Dunia 2022, diisi nama lokal (KBC.co.ke)
Di grup F, peluang lolos Maroko juga cukup berat di atas kertas, karena ada Kroasia dan Belgia, tim finalis dan semifinalis Piala Dunia 2018 yang sama-sama bertabur bintang. Meski begitu, ada satu celah yang bisa dimanfaatkan Tim Singa Atlas untuk membuat kejutan,

Celah itu datang dari grafik inkonsisten Kroasia. Meski menjadi finalis Piala Dunia 2018 dan semifinalis Piala Dunia 1998, selebihnya langkah Vatreni selalu mentok di fase grup (edisi 2002, 2006, dan 2014) dan absen di edisi 2010.

Jika inkonsistensi ini kambuh di Qatar, Maroko bisa membuat kejutan. Jika tidak, rasanya grup ini akan jadi milik Belgia dan Kroasia, kecuali Kanada mampu membuat kejutan besar.

Beralih ke grup H, nuansa nostalgia terasa kental di sini, karena keempat tim pernah saling berhadapan. Sorotan paling intens hadir pada laga Uruguay vs Ghana, yang menghadirkan memori duel perempatfinal Piala Dunia 2010.


Sebuah momen dimana Ghana hampir saja lolos ke semifinal, andai Luis Suarez tidak handsball, dan penalti Asamoah Gyan tidak membentur mistar. Uniknya, Uruguay seperti jadi objek sasaran balas dendam di grup ini.

Seperti diketahui,  Uruguay pernah mengalahkan Korea Selatan 2-1 dan Ghana (adu penalti) dalam perjalanan menuju semifinal Piala Dunia 2010, plus mendepak Portugal 2-1 di perdelapan final Piala Dunia 2018.

Tim lain yang juga pernah saling berhadapan di grup ini adalah Portugal, Ghana dan Korea Selatan. Portugal mengalahkan Ghana 2-1 di fase grup Piala Dunia 2014, tapi takluk 0-1 dari Korea Selatan di fase grup Piala Dunia 2002.

Di dua edisi itu, langkah Portugal sama-sama mentok di fase grup. Dalam hal konsistensi, Seleccao juga kurang meyakinkan. Meski menjadi semifinalis Piala Dunia 1966 dan 2006, langkah mereka lebih banyak terhenti di fase grup (1986, 2002, 2014) atau perdelapan final (2010, 2018).

Dengan catatan inkonsisten Portugal dan transisi Uruguay (yang belum genap setahun dilatih Diego Alonso) pasca berpisah dengan Oscar Tabarez, Ghana masih punya sedikit kesempatan untuk lolos ke fase gugur. Apalagi, kalau Korea Selatan mampu menjegal Portugal atau Uruguay, seperti yang dialami Jerman di Rusia lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun