Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menyambut Rencana Pemerintah untuk Timnas Indonesia

4 Agustus 2022   12:07 Diperbarui: 4 Agustus 2022   12:09 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi menerima kunjungan Menpora Zainuddin Amali dan Ketum PSSI Iwan Bule di Istana Merdeka  (Okezone.com)

Selama bertahun-tahun, satu hal yang cukup disorot dalam sepak bola nasional adalah ketiadaan kamp latihan Timnas Indonesia yang dimiliki sendiri, entah oleh PSSI atau pemerintah.

Akibatnya, setiap kali Tim Garuda melakukan pemusatan latihan, program ini biasanya dilakukan di luar negeri, dengan Eropa atau Korea Selatan sebagai tujuan umum.

Meski kelihatannya boros, kebijakan PSSI ini diklaim lebih hemat biaya ketimbang punya kamp latihan sendiri, khususnya dalam hal maintenance. Tidak perlu pusing memikirkan biaya perawatan rutin, tinggal pakai saja, meskipun ribet, karena harus pergi ke luar negeri.

Berangkat dari masalah itu, ditambah kemajuan negara-negara di kawasan ASEAN belakangan ini, desakan publik sepak bola nasional soal perlunya Timnas Indonesia punya kamp latihan sendiri pun makin kuat.

Sayangnya, PSSI selaku induk sepak bola nasional tampak kesulitan merealisasikan. Entah karena tidak ada anggaran atau apa, rencana ini pada akhirnya hanya berhenti di tahap wacana atau gosip.


Salah satu gosip yang pernah beredar adalah, rencana mendirikan kamp latihan Timnas Indonesia di Sawangan, Depok. Tepatnya, di lapangan yang sempat menjadi tempat latihan klub Pelita Jaya (kini Madura United).

Meski sempat santer diberitakan di media, rencana ini pada akhirnya hanya menjadi gosip. Tak pernah ada tindak lanjut, meski gosip dan wacananya terus bergulir.

Tapi, seiring dimulainya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara oleh pemerintah, wacana soal pembangunan kamp latihan Timnas Indonesia tampaknya akan jadi kenyataan. Penyebabnya, pemerintah juga
berencana membangun kamp latihan Timnas Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden  Jokowi saat menerima Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, dan ketua umum PSSI Mochamad Iriawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, (3/8) lalu

Selain karena dianggap urgen, rencana ini ternyata juga berkaitan dengan rencana pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2036. Otomatis, fasilitas olahraga yang akan dibangun, termasuk kamp latihan Timnas Indonesia, akan bertaraf internasional.

Dalam event seperti Olimpiade, keberadaan infrastruktur olahraga bertaraf internasional memang jadi satu keharusan. Untuk ikut sebuah turnamen yang durasinya hanya satu-dua bulan, mungkin ini terlihat seperti sebuah pemborosan, karena anggarannya jelas tidak sedikit.

Tapi, rencana pemerintah ini ternyata punya pandangan jangka panjang, karena sudah memikirkan juga soal penggunaan setelah event selesai, atau bagaimana pemanfaatannya jika ternyata Indonesia tidak terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2036.

Tentu saja, rencana ini layak diapresiasi. Setelah bertahun-tahun hanya menjadi gosip, akhirnya ada satu langkah nyata. Langkah ini sendiri diambil pemerintah, antara lain setelah melihat progres positif Timnas Indonesia akhir-akhir ini, khususnya di era kepelatihan Shin Tae-yong.

Sebuah cara pandang yang bagus dan bisa mendidik publik sepak bola nasional, khususnya soal berproses dan berprogres. 

Kamp latihan Timnas Indonesia yang akan dibangun ini kebetulan juga diperuntukkan bagi semua kelompok umur. Jelas, ada pandangan jangka panjang di sini, kalau mau disadari.

Uniknya, PSSI yang sebelumnya dikenal anti intervensi pemerintah, ternyata tidak keberatan saat pemerintah berencana membangun kamp latihan untuk Timnas Indonesia. Semoga, sikap kooperatif ini bisa bertahan lama.

Di sisi lain, publik sepak bola nasional juga perlu mengontrol rencana pembangunan kamp latihan Timnas Indonesia ini. Dalam artian, mereka perlu mengingatkan pemerintah dan pihak terkait, khususnya PSSI, untuk bisa konsisten.

Ini penting, supaya rencana yang ada tidak berhenti di tahap wacana atau gosip seperti dulu. Andai benar-benar berjalan pun, publik sepak bola nasional juga perlu mengingatkan, supaya manfaat yang didapat untuk Tim Garuda bisa maksimal.

Selebihnya, PSSI tinggal membangun sistem yang mendorong tumbuhnya profesionalisme di sepak bola nasional. Niat baik pemerintah ini memang layak didukung, selama tidak menyimpang.

Tapi, sarana yang dibangun pemerintah ini hanya katalisator. PSSI dan pihak terkait tetap perlu melakukan follow up, supaya manfaat yang ada bisa dirasakan sampai ke tingkat paling bawah.

Dalam kasus ini, PSSI juga perlu mendorong klub-klub liga Indonesia untuk mulai memiliki kamp latihan sendiri. Selain bisa bermanfaat secara teknis, ini juga bisa bermanfaat secara finansial, jika fasilitas yang ada juga disewakan untuk umum.

Bagi sebuah klub profesional, ini menjadi satu elemen penting, karena bisa mensinkronkan sistem pembinaan pemain muda di tingkat akademi dan tim senior. Semakin bagus kualitas sistemnya, semakin bagus pula kualitas pemain yang dihasilkan.

Jadi, PSSI harus mulai serius di sini, supaya ketertinggalan yang sudah ada bisa mulai dikejar. Jika tidak, mau sebagus apapun fasilitas kamp latihan dari pemerintah nanti, hasilnya akan tetap jelek.

Bisa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun