Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Darwin Nunez, Transfer Mahal Tapi Cerdas ala Liverpool

14 Juni 2022   13:59 Diperbarui: 15 Juni 2022   08:02 1968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Darwin Nunez, mantan penyerang klub Benfica resmi bergabung dengan Liverpool dengan nilai transfer 85 juta pounds. Sumber: Akun twitter Liverpool FC

Pada bursa transfer musim panas tahun ini, Liverpool membuat gebrakan dengan mendatangkan Darwin Nunez dari Benfica. Top skor Liga Portugal dengan torehan 26 gol musim lalu itu diboyong ke Anfield dengan ongkos transfer 85 juta pounds, yang sudah termasuk biaya bonus performa senilai 21 juta pounds.

Dari segi biaya total, transfer ini memang mahal, bahkan menjadi rekor transfer termahal klub, memecahkan rekor sebelumnya milik Virgil Van Dijk (75 juta pounds) di musim 2017/2018 silam. Meski begitu, ini adalah satu transfer yang cukup cerdas.

Mengapa?

Dari segi taktik, kedatangan Nunez bisa menambah variasi di lini depan Liverpool. Maklum, selain biasa bermain di pos penyerang tengah, pemain asal Uruguay itu bisa juga bermain melebar di sayap.

Dengan postur tubuh tinggi besar tapi lincah, jebolan akademi Penarol ini akan lebih bisa menjangkau kiriman umpan silang dari sisi sayap, baik sebagai pemantul bola maupun pencetak gol.

Dengan demikian, ketergantungan Si Merah pada Mohamed Salah dalam hal menyerang dan mencetak gol bisa dikurangi, sekaligus menjadi fase persiapan jika ditinggal sang bintang Mesir saat kontraknya habis tahun depan. Satu langkah yang juga bisa memperbarui sistem gegenpressing Klopp, yang belakangan jarang melibatkan penyerang murni.

Dalam hal bola atas dan kecepatan, ia cukup bisa diandalkan. Atribut ini berpadu padan dengan kemampuan mencetak gol yang belakangan berkembang pesat.

Maka, bukan kejutan kalau Nunez disebut publik sepak bola Uruguay sebagai perpaduan antara Luis Suarez dan Edinson Cavani, sekaligus penerus ideal duo penyerang berusia 35 tahun itu di Timnas Uruguay. Kebetulan, nama terakhir juga menjadi satu sosok pemain idolanya.

Maklum, kemampuan mencetak golnya cukup mirip dengan Suarez, yang kadang bisa mencetak gol dari sudut sempit, lengkap dengan determinasi tinggi di lapangan. Meski begitu, tingkah Nunez tidak bengal seperti Luisito di masa mudanya.

Darwin Nunez, mengenakan nomor punggung 27 peninggalan Divock Origi (Liverpool FC.com)
Darwin Nunez, mengenakan nomor punggung 27 peninggalan Divock Origi (Liverpool FC.com)

Uniknya, semasa memperkuat Barcelona, El Pistolero pernah merekomendasikan nama Nunez untuk direkrut manajemen Barca. Sayang, saran ini diabaikan, karena bakat si pemain masih dianggap belum matang.

Sementara itu, kemiripannya dengan Edinson Cavani hadir dari fisikalitasnya. Postur tinggi besar, kemampuan duel bola atas dan satu lawan satu, plus rambut gondrongnya, cukup mengingatkan orang pada sosok Cavani. Pada awal kemunculannya di Penarol, ia juga mendapat julukan "Edinson Cavani Baru" karena kemiripannya dengan sang idola.

Dengan usianya yang baru akan menginjak 23 tahun pada 24 Juni, masih ada ruang baginya untuk lebih berkembang di Liverpool. Apalagi, Juergen Klopp adalah pelatih yang jago memoles kemampuan anak didiknya, termasuk di pos lini depan.

Seperti diketahui, sebelum menjadikan Mohamed Salah dan Sadio Mane bersinar di Liverpool, pelatih asal Jerman itu juga menjadi sosok yang sukses mengorbitkan Robert Lewandowski dan Pierre-Emerick Aubameyang di lini depan Borussia Dortmund.

Inilah satu alasan lain, mengapa manajemen Liverpool berani bayar mahal untuk memboyong Nunez, dan mengikatnya dengan kontrak berdurasi enam tahun. Boleh dibilang, eks pemain Almeria ini diplot menjadi satu sosok kunci di lini depan tim, baik dalam waktu dekat maupun jangka panjang.

Hal lain yang membuat transfer pemain kelahiran tahun 1999 ini terlihat cerdas adalah gajinya yang ternyata tergolong "ekonomis" buat pemain bintang, karena berada di angka 98.500 pounds per pekan. Angka ini bahkan lebih rendah dari gaji per pekan milik Sadio Mane (100 ribu pounds) dan tak sampai separuh dari gaji Mohamed Salah (200 ribu pounds).

Dengan kebijakan manajemen  yang ketat soal struktur gaji pemain, keputusan The Reds memboyong pemain bernama lengkap Darwin Gabriel Nunez Ribeiro ini adalah satu langkah cerdas.

Maklum, mereka bisa memboyong pemain berharga mahal, tanpa harus merusak struktur gaji pemain dalam jangka panjang. Kalaupun nanti kontraknya diperpanjang, angka gajinya masih dalam jangkauan.

Memang, dalam hal paket gaji pemain, daya tawar The Kop bahkan masih kalah jauh dengan Manchester United, yang musim lalu berani memberi gaji 250 pounds per pekan, untuk pemain yang jarang tampil seperti Anthony Martial dan Edinson Cavani.

Paket gaji ini jugalah, yang sempat jadi senjata The Red Devils, untuk menggoda Nunez agar memilih mendarat di Old Trafford. Kebetulan, pelatih Erik Ten Hag juga menjadikannya satu target kunci, untuk proses "pembangunan ulang" yang dicanangkannya di sana.

Tapi, godaan main di Liga Champions musim depan, kesempatan tampil di Piala Dunia bersama Timnas Uruguay, ditambah keragu-raguan manajemen United karena banderolnya yang dianggap terlalu mahal, membuat Liverpool akhirnya bisa mengamankan transfer Nunez dengan mulus.

Apa boleh buat, bukan Erik Ten Hag, tapi Juergen Klopp lah yang justru memulai proses "pembangunan ulang" di timnya. Lebih tepatnya, proses membangun tanpa menghancurkan.

Hebatnya, transfer ini juga menjadi peringatan tegas buat Sadio Mane dan Mohamed Salah, yang sempat meminta kontrak baru dengan kisaran gaji di angka 300-400 ribu pounds per pekan. Jadi, bukan kejutan kalau Mane yang belakangan ditaksir Bayern Munich akan benar-benar hengkang musim panas ini.

Hal ini juga berlaku pada pemain lain yang mungkin berpikir bisa mendapat kenaikan gaji yang akan membuat klub merombak total struktur gaji. Sebuah langkah yang mungkin terlihat sangat pelit, tapi justru menjadi sangat waras, di tengah gilanya angka gaji pemain top akhir-akhir ini.

Antitesis menarik dari sudut merah Merseyside, yang justru membuat tim ini belakangan bisa terus berkembang dan kompetitif di level tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun