Jadi, tim wakil Spanyol itu jelas bukan lawan enteng. Apalagi, mereka punya duo penyerang gesit dalam diri Arnaut Danjuma dan Samuel Chukwueze yang terbukti tajam.
Jika lolos ke final, Manchester City jelas jelas punya motivasi lebih untuk membalas kekalahan di final Liga Champions tahun lalu. Ada rasa penasaran yang ingin mereka tuntaskan.
Real Madrid? Sang raja Eropa masih punya jimat ampuh dalam sosok Karim Benzema, dan memori "tragedi Loris Karius" yang tersohor itu. Jangan lupa, Los Blancos musim ini kembali diasuh Carlo Ancelotti, pelatih pemenang tiga trofi Liga Champions.
Kewaspadaan jelas menjadi satu hal penting di sini, jika ingin mimpi meraih trofi di Eropa jadi nyata. Tidak ada lawan yang mudah di fase akhir Liga Champions, karena tim yang sudah sampai di sana bukan lawan sepele, sekalipun terlihat inferior di atas kertas.
Menariknya, momen saat ini menjadi satu kesempatan unik yang cukup langka buat Liverpool, untuk menjadi tim pertama yang mampu meraih "Quadruple Winner" dalam satu musim kompetisi.
Sebuah kesempatan mencatat sejarah baru, sambil memperbarui catatan sejarah yang sudah ada, seperti "Treble Winner" Manchester United tahun 1999, "Treble Cup Winner" Liverpool tahun 2001, dan "Treble Domestik" Manchester City tahun 2019.
Selama mereka mampu tampil konsisten, dengan tambahan sedikit bumbu keberuntungan, rasanya "Quadruple Winner" bukan sesuatu yang mustahil diraih. Apalagi, kalau level yang mereka tampilkan musim ini dapat terus dijaga, bahkan ditingkatkan.
Mampukah?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI