Satu-satunya yang patut disyukuri dari penundaan ini hanya kehadiran "clue" atau kisi-kisi soal kelanjutan PPKM. Melihat tanggalnya, bukan kejutan jika PPKM masih berlanjut, kecuali jika ada kemajuan luar biasa soal pandemi dan vaksinasi dalam waktu dekat.
Selebihnya, tak banyak yang bisa diharapkan, terutama dari segi kualitas permainan. Penyebabnya, para pemain tak berada dalam kondisi optimal, karena persiapannya tidak ideal.
Jika penundaan ini hanya awal dari penundaan demi penundaan lainnya, bukan kejutan kalau kick off Liga 1 baru dimulai awal tahun depan. Pahit, tapi inilah satu kemungkinan yang bisa saja terjadi.
Pemerintah selama ini sudah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk sepak bola, tapi tata kelola sepak bola nasional yang terlalu bobrok membuatnya terlihat mubazir.
Melihat stagnasi dan kekacauan yang terus saja hadir, jika tak kunjung ada perbaikan, mungkin inilah saatnya pemerintah mengalihkan alokasi anggaran untuk sepak bola ke cabang olahraga lain, khususnya olahraga olimpik, misalnya bulutangkis atau atletik.
Mungkin terdengar kurang mengenakkan, tapi akan lebih baik jika dana besar yang selama ini dialokasikan untuk sepak bola dapat bermanfaat untuk memajukan olahraga lain, terutama yang rutin mencetak prestasi internasional.
Masyarakat di negeri ini memang gila bola, tapi berhubung situasinya seperti "cinta bertepuk sebelah tangan", seharusnya rasa cinta itu tak dipaksakan, karena akan jadi sangat menyakitkan.
Kecuali, jika ada pembenahan serius yang kontinyu dan menyeluruh di sepak bola nasional dalam waktu dekat.